Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Money

Urgensi Perencanaan Edukasi Buah Hati Sejak Dini

31 Oktober 2015   23:18 Diperbarui: 1 November 2015   17:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di titik inilah, orangtua dan anak sama-sama menghargai nilai uang. Mesti ditabung dan baru bisa dinikmati hasilnya setelah beberapa lama, inilah yang disebut memaknai uang. Kalau kita tak bijak dan membelanjakan semua uang, tentu habis. Memang barang dan jasa yang kita perlukan, bisa didapat. Namun, saving kita untuk masa mendatang tiada sama sekali.

Nilai uang mungkin saja mengalami perubahan. Namun di noktah inilah kita benar-benar menghargai fungsi uang itu. Ia akan bermanfaat jika kita kelola dengan baik. Salah satunya dengan mengeluarkan beberapa rupiah saban bulan untuk asuransi pendidikan anak. Memaknai uang di sini artinya kita menempatkan uang sebagai alat yang bakal membantu kita kelak kemudian hari.

Dengan menyisihkan sebagian keuntungan untuk asuransi pendidikan anak, berarti kita menghargai nilai uang dengan baik. Itulah yang kelak bakal membantu kita. Sama saja dengan menabung. Itulah hakikat kita menghargai uang. Menempatkannya sebagai entitas yang penting dan merasakan manfaatnya pada suatu masa. Saat anak-anak membutuhkan biaya pendidikan salah satunya.

Keempat, memacu perusahaan asuransi pendidikan memberikan yang terbaik. Jika setiap kepala keluarga sudah paham urgensi edukasi anak sejak dini, pasti perusahaan asuransi pendidikan bertambah. Karena bertambah, ada kompetisi. Setiap korporasi tentu ingin mendapat keuntungan yang banyak. Namun, pelayanan kepada masyarakat adalah yang utama.

Maka, setiap perusahaan asuransi pendidikan akan memberikan layanan yang prima karena sekadaran orang meninggi. Kalau pelayanan biasa-biasa saja dan hitung-hitungan tidak masuk akal, asuransi itu akan ditinggalkan. Orang kemudian menjadi kapok.

Namun, dengan pertumbuhan perusahaan asuransi yang menyediakan layanan asuransi pendidikan, setiap perusahaan ingin memberi yang terbaik. Dengan begitu, warga ikut memacu pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak orang  yang terlibat di situ. Makin banyak perputaran uang. Makin kompetitif pula setiap usaha menawarkan jasanya.

Kelima, memacu sekolah memberikan edukasi yang maksimal. Ke depan, persaingan ketat setiap sekolah, baik negeri maupun swasta bakal ketat. Psikologisnya sama seperti perusahaan asuransi tadi.

Dengan semkain sadar orang untuk mencari pendidikan terbaik untuk anak-anak, mereka akan mencari sekolah yang bermutu dan biayanya masih terjangkau. Maka, dengan perputaran dana asuransi pendidikan yang besar, juga memicu kepada sekolah, kampus, universitas, dan sebagainya untuk tampil terbaik.

Kurikulum pasti didesain untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan. Orangtua akan berusaha mencarikan lembaga edukasi yang sesuai dengan anaknya. Uang sudah punya dari asuransi. Sekarang tinggal memilih sekolah mana yang hendak dituju. Semakin banyak orang sadar berasuransi pendidikan, semakin ketat persaingan sekolah.

Yang kita harapkan tentu saja biaya pendidikan ini akan berbanding lurus dengan mutu sekolah. Sehingga, uang yang sudah diasuransikan tadi akan klop dengan tempat edukasi yang dipilih. Lima poin ini setidaknya menunjukkan, betapa urgen merencanakan edukasi untuk si buah hati sejak dini.(*)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun