Mohon tunggu...
Adi Andriana
Adi Andriana Mohon Tunggu... -

menulis untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alfanya kedaulatan pemerintahan di Ramallah

6 Januari 2015   18:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hal itu merupakan kepentingan abadi Israel yang juga menjadi kepentingan strategis negara-negara sekutunya. lihatlah buktinya, yaitu pada tahun 2011 dan 2012 nominal bantuan yang diberikan oleh Amerika turun drastis, hingga mencapai 51,7 juta dolar. bahkan sampai tidak ada bantuan sama sekali, atau dengan nominal 0 dolar. dan itu terjadi karena entitas dan eksistensi Israel terancam.

khususnya ketika perjanjian damai mengalami masa kritis. akan tetapi pada tahun 2013 bantuan itu tiba-tiba melonjak menjadi 349 juta dolar. dan ternyata itu terjadi ketika perjanjian damai mulai normal kembali, atau dengan kata lain ketika eksistensi dan entitas Israel tidak lagi terancam.

bukti lainya adalah ternyata bantuan tersebut tidak diberikan demi pengembangan ekonomi dan pembangunan infrasturktur Palestina, akan tetapi bantuan tersebut diberikan untuk membiayai proyek yang disebut proyek ‘pemberantasan terorisme’.

proyek ‘pemberantasan teroris’ adalah salah satu dari isi perjanjian Oslo, antara pemerintahan Palestina dan Israel. yang makna sebenarnya dari ‘pemberantasan terorisme’ adalah pemberantasan faksi-faksi yang menolak perjanjian Oslo. yaitu faksi yang  menolak berdamai dengan Israel. yang menolak mengakui Israel sebagai sebuah entitas negara.

dalam sejarahnya yang menolak perjanjian Oslo kala itu ada sekitar 10 faksi di Palestina, dengan berbagai latar belakangnya; nasionalis, sosialis dan islamis. di antaranya adalah Hamas.

dan ‘pemberantasan terorisme’ itu dilakukan oleh pemerintahan Palestina. atas bantuan dan dukungan Israel dan negara-negara sekutunya. dan akibat dari hal itu, terjadilah konflik antara faksi-faksi itu dengan pemerintahan Palestina; khususnya antara Hamas dengan pemerintahan Palestina di Ramallah yang dipegang oleh faksi Fatah.

kategori yang ditangkap kala itu ada dua; pertama adalah lawan politik Fatah dan kedua adalah rekomendasi-rekomendasi dari Israel. dan seiring waktu konflik itu semakin meruncing dan menemui jalan buntu. hingga akhirnya tidak ada jalan lain kecuali terpisah menjadi dua kubu; kubu Gaza dan Kubu tepi Barat.

dan dua pemerintahan; tepi barat yang dipegang oleh Fatah, yang seharusnya sudah habis masanya, karena kalah oleh Hamas di pemilu 2006 dan kubu Hamas dengan faksi-faksi lainya, yang menang pemilu di tahun 2006 di Gaza.

dan kita tahu arti dari pemerintahan dan negara yang berdaulat adalah negara yang bebas dan tidak didikte keputusan-keputusan strategisnya oleh negara-negara lain. namun pemerintahan Tepi Barat terikat dan dicengkram oleh kepentingan Israel dan negara-negara sekutunya. yang artinya tidak berdaulat, karena pemerintahan tepi barat adalah pemerintahan boneka.

dan lagu yang selalu didendangkan oleh Pemerintahan Palestina di Ramalah dan Israel serta sekutunya adalah lagunya Iwan Fals” kemesraan ini jangalah cepat berlalu”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun