Mohon tunggu...
Adi Alson
Adi Alson Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

"You are the hero of your own story".

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan PLTS dan Proyek Ambisius Indonesia

16 Desember 2021   23:20 Diperbarui: 22 Desember 2021   17:21 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Sumber Gambar : Adi Alson)

Perkembangan industri PLTS saat ini masih rendah di Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN dari solar modul di Indonesia masih rendah yaitu 43,5% saja. Untuk meningkatkan TKDN ini salah satu cara adalah dengan membuat pabrik solar cell didalam negeri.

Untuk meningkatkan target bauran di tahun 2025, semua kalangan masyarakat harus saling bekerja sama bila ingin menjadi negera yang berorientasi pada energi ramah lingkungan.

Masyarakat Indonesia harus memiliki edukasi dan pengetahuan akan pentingnya energi baru dan terbarukan, karena hal ini akan berdampak pada kehidupan generasi mendatang. Masyarakat menjadi pemain ketiga dalam perkembangan PLTS. Jika masyarakat sadar akan dampak yang diakibatkan oleh penggunaan energi fosil secara berlarut-larut, tentu perkembangan EBT khususnya PLTS akan semakin cepat mengalami peningkatan.

Lambat laun industri PV di Indonesia pasti akan berkembang karena di dunia saat ini PLTS sangat cepat mengalami perkembang, meski masih rendah di Indonesia. Namun, perkembangan ini akan lambat bila tidak didorong dengan kebijakan dan program yang tepat. Selain itu masyarakaat harus ikut andil dalam upaya ini.

Masyarakat Indonesia harus memiliki kesadaran kenapa Indonesia harus bertransformasi dari energi fosil menuju EBT.energi fosil lama-lama akan semakin langka bila kita tidak mengurangi konsumsi energi tersebut. Selain itu clean energy sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup akan manfaat dari PLTS. Dalam skala rumah tangga masyarakat bisa menggunakan PLTS atap. PLTS atap merupakan pilihan terbaik bagi masyrakat untuk menghemat biaya tagihan listrik tiap bulannya. Selain itu, penggunaan PLTS atap akan membantu pengurangan gas rumah kaca.

Selain dapat menikmati listrik sendiri jika energi listrik yang dihasilkan berlebih atau tidak digunakan, mereka dapat menitipkan energi listrik yang dibangkitkan ke PLN dengan sistem On Grid. Tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi masyarakat yang ingin dan sadar untuk memanfaatkan penggunaan energi surya dirumah.

Bila semua kebijakan dan eksekusi terpenuhi dan masyarakat juga mendukung, target penurunan gas rumah kaca di Indonesia sangat mungkin terjadi dengan cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun