Mohon tunggu...
Adi Adrian
Adi Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Info loker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Paradigma Integrasi dalam Ilmu Meteorologi: Pemahaman Cuaca dan Iklim Melalui 3 Integrasi Islam

16 Desember 2024   15:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   15:37 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:technolife.co.id

     Artikel ini bertujuan untuk membahas paradigma integrasi dalam ilmu meteorologi. Berdasarkan literatur yang sudah ada, kami akan mengidentifikasi beberapa konsep integrasi ilmu yang relevan dengan meteorologi, Konsep Integrasi Inter-Koneksi yaitu mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu alam, sosial-humaniora, dan keagamaan, untuk memberikan persepsi yang lebih luas atas fenomena cuaca dan iklim.

     Ilmu meteorologi merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat relevan dalam menjawab tantangan-tantangan modern, terutama dalam era perubahan iklim global. Namun, dalam praktiknya, ilmu meteorologi seringkali diposisikan sebagai bidang ilmu yang terpisah-pisah, dengan spesialisasi yang tinggi dalam berbagai aspeknya, seperti meteorologi fisika, dinamik, sinoptik, dan terapan. Fragmentasi pengetahuan ini menciptakan tantangan dalam menghadapi kompleksitas masalah cuaca dan iklim yang tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan satu disiplin saja.

Aspek Bayani

Ayat yang digunakan: Q.S. Ar-rum ayat 48

sumber:Surah.My
sumber:Surah.My

(Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira)

Ayat ini menjelaskan cara kerja angin sehingga bisa mendatangkan hujan yang itu merupakan rekayasa Ilahi. Allah-lah yang mengirimkan angin sesuai hukum alam yang telah ditetapkan-Nya lalu angin itu menggerakkan awan yang sebelumnya diam ke arah dan lokasi yang dikehendaki-Nya, dan Allah terkadang membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan di saat lain Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya, yakni hujan, kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba atau bersamaan dengan turunnya hujan itu mereka bergembira.


Aspek Burhani

     Kita biasanya melihat prediksi cuaca di berita TV atau handpohone dengan pengamatan dari BMKG menanfaatkan radar untuk memantau pergerakan awan dan curah hujan yang sejalan dengan penjelasan Al-Quran tentang fenomena alam. Alat-alat seperti anemometer untuk mengukur kecepatan angin dan barometer untuk tekanan udara membantu dalam memahami kondisi cuaca secara real-time, mirip dengan penjelasan Al-Qur'an tentang fenomena alam.

Aspek Irfani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun