Artikel ini membahas pentingnya integrasi dalam meteorologi. Kami mengidentifikasi konsep-konsep yang relevan, seperti Integrasi Inter-Koneksi, yang menggabungkan disiplin ilmu alam, sosial-humaniora, dan agama untuk memahami fenomena cuaca dan iklim.
   IIlmu meteorologi sangat penting dalam menghadapi tantangan modern, terutama perubahan iklim. Namun, sering kali ilmu ini terfragmentasi menjadi spesialisasi yang tinggi, menciptakan kesulitan dalam menangani kompleksitas masalah cuaca dan iklim.
Aspek Bayani
Ayat yang digunakan: Q.S. Ar-rum ayat 48
(Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira)
Ayat ini menjelaskan cara kerja angin sehingga bisa mendatangkan hujan yang itu merupakan rekayasa Ilahi. Allah-lah yang mengirimkan angin sesuai hukum alam yang telah ditetapkan-Nya lalu angin itu menggerakkan awan yang sebelumnya diam ke arah dan lokasi yang dikehendaki-Nya, dan Allah terkadang membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan di saat lain Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya, yakni hujan, kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba atau bersamaan dengan turunnya hujan itu mereka bergembira.
Aspek Burhani
Kita biasanya melihat prediksi cuaca di berita TV atau handpohone teman" dengan pengamatan dari BMKG menanfaatkan radar untuk memantau pergerakan awan dan curah hujan yang sejalan dengan penjelasan Al-Quran tentang fenomena alam. Alat-alat seperti anemometer untuk mengukur kecepatan angin dan barometer untuk tekanan udara membantu dalam memahami kondisi cuaca secara real-time.
Aspek Irfani