Mohon tunggu...
Abebah Adi
Abebah Adi Mohon Tunggu... lainnya -

Seseorang yang percaya bahwa masa lalu hanyalah kenangan saja untuk dijadikan bahan evaluasi. Hidup adalah saat ini berharap dapat berusaha untuk menjadi lebih baik dari masa yang telah lalu, masa yang akan datang masih mistery hanya Alloh SWT. saja yang paling mengetahui.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Foto dan Video Selfie

19 Agustus 2015   02:10 Diperbarui: 19 Agustus 2015   02:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah... geli saja kalau disuruh apalagi berusaha bergaya ketika berfoto selfie, bukan karena kerut di wajah atau uban yang sudah menggantikan kejayaan jaman kegelapan sehingga hampir setiap lembar rambut nyaris sudah memutih atau terkesan kelabu, tetapi entar dulu... jangan langsung sewot bagi mereka yang hobby berfoto narsis karena memang aku koo kurang sreg saja bergaya sendirian sambil jari telunjuk menunjuk ujung bibir agar berkesan lesung pipit, atau difoto narsis ketika badan dan wajah menghadap kamera tetapi jari tangan memegang ujung daun dari pepohonan atau kelopak bebungaan... Hahaha seolah ingin mengajak berfoto bebarengan sama daun dan bunga, atau bergaya dengan tubuh dan seluruh perhatian baik mata maupun mimik wajah menghadap secara khusus tercurah pada bebungaan yang sedang mekar baik bunga beneran maupun imitasi yang seolah kepadanya sedang berusaha asyik mengajak berdialog mencurahkan isi hati, sedang di sebelah depannya sang fografer sedang beraksi...beuhhh.

Kalaupun ada, foto narsisku dapat dihitung dengan jari tangan lah, itupun sepertinya agak kepepet banget dan hanya layak tersemat dalam album foto pribadi... Namun demikian sangat suka dengan foto dan video selfie yang mempunyai tema tertentu, jadi seperti ada cerita seru terunggah dalam frame foto narsis yang susah dilupakan karena dibalik kenarsisannya terekam latar belakang yang ingin disampaikan si subyek narsis kepada khalayak. Jadi saya ucapkan salut akan idenya yang memang yahud ketika yang terekam dalam sebuah frame foto justru hanya kepalan tangan lengkap dengan jari telunjuk yang teracung doang, tetapi jangan salah bahwa yang ditunjuk mengarah ke obyek yang keren, atau yang terpantau dalam gambar justru kepala dan sebagian badan bagian belakang saja sedang badan bagian depan termasuk wajah dan seluruh perhatiannya sedang mengarah ke obyek yang aduhai dahsyatnya semisal pemandangan alam nan elok atau kamera dengan tangkai tongsisnya terlihat tepat berada ditengah-tengah segerombolan orang-orang dari sudut yang tidak banyak dipikirkan oleh orang lain...pokoknya kreatif banget dah ituh orang dalam menuangkan kenarsisannya yang terekam dalam gambar foto maupun video selfie kreatif lengkap dengan media tongsis yang akhir-akhir ini justru sedang ramai dibicarakan di nunia socmed penggemar fotografi.

Paling aku suka justru foto candid, kesannya agak gimana begitu, kelihatan lebih natural menurutku, sehingga ketika ada sesi foto bebarengan bersama rombongan teman-teman, di depan rombongan yang masing-masing orangnya bergaya habis-habisan kamera seseorang yang sudah terseting timernya dalam mode servo untuk merekam beberapa kali jepretan, maka diam-diam aku menaruh kamera yang letaknya di sisi yang berbeda, hasilnya pasti berbeda pula dibandingkan dengan kamera yang langsung menghadap orang-orang yang sedang narsis, yang ini agak natural menurutku walaupun semua teman dalam rombongan sepertinya tidak terlalu suka melihatnya, karena penampilan mereka sedang tidak siap untuk dieksekusi gambarnya.

Mengingat semua itu, jadi agak nyambung kalau sekiranya saya juga nggaak pernah mau ikut ketika diajak teman untuk hunting bareng dalam acara pengambilan foto beberapa model dalam ruang terbuka...hehe jangan disalah artikan apa yang terjadi di ruang tertutup, keduanya juga sama-sama nggak pernah diapresiasi, jangankan berbayar gratispun ogah walaupun talentnya terkenal cantik dan seksi luar biasa, kecuali kalau agak terlihat syar’i saja barangkali baru berpikir beberapa kali. Bukan apa-apa, sudah ketuaan atau berlagak sok alim, cuman kagak bisa nahan saja dengan itu yang namanya perasaan grogi ketika kamera dan mata fokus terhadap talent yang semodel demikian, tangan yang berusaha memegang kamera mendadak tremor tidak terkendali yang hasilnya sudah dapat diduga bakal nggak akan sebagus mengambil foto ketika suasana hati dan pikiran dalam keadaan tenang, aman dan terkendali hehehe, hal itu juga berlaku ketika menggunakan penyangga kamera ( tripod ), walaupun rasanya tidak umum berlaku ketika kamera dengan menggunakan tripod membidik seorang model, biasanya fotografer akan bertindak seprofesional mungkin di depan modelnya dengan mengeksekusi obyek hanya mengandalkan penyangga tangan saja..... Laaah bagaimana nilai seninya ketika serombongan fotografer sibuk mengerubungi seorang model cantik lagi seksi sambil sang model bergaya tiduran di rerumputan yang terhampar hijau, misalnya...Menurutku yang lumrah tiduran mah di kasur empuk, apalagi sedang bergaya seronok demikian. Yaa kecuali sekali lagi...kecuali pengambilan foto yang memiliki tema tertentu, misalnya modelnya diseting oleh tangan profesional sedemikian rupa sehingga hasilnya nampak terlihat nyeni dan megah tidak nampak terlalu seronok..

Itu saja celotehan dari fotografer bukan profesional hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun