Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manuver "Berbahaya" SBY di Kongres Demokrat

27 April 2015   14:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430119329975507671

[caption id="attachment_413026" align="aligncenter" width="300" caption="Diambil dari http://images.solopos.com/2014/05/PARTAI-DEMOKRAT-OPOSISI.jpg"][/caption]

Surabaya selalu disebut-sebut sebagai kota pahlawan. Ingat tragedi 10 November? Tragedi itu akan selalu melekat kepada kesan kota Surabaya. Di samping keadaan di dekat pelabuhan yang panas, Surabaya akan tetap panas walaupun sudah diperbaiki dengan segala usaha oleh bu Risma.

Surabaya akan kembali panas, bukan tanpa sebab musabab. Sebentar lagi akan diadakan kongres Partai Demokrat. Kenapa saya sebut panas? Karena menuju kongres tersebut persaingan untuk menjadi ketua umum semakin panas. Partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono menjadi semakin ruwet akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, banyak sekali kekecewaan terhadap SBY dalam perhelatan pemilihan ketua umum nanti.

Banyak beredar video SBY berpidato ketika terpilih menjadi ketua umum 2 tahun lalu (Pidato SBY di Bali). Terlihat jelas ketika berpidato SBY mengatakan kalimat-kalimat ini:

“Janganlah saya yang menjadi ketua umum, termasuk keluarga saya”

“Dari dulu saya tidak berniat dan tidak ingin menjadi ketua umum”

“Saya juga tidak ingin partai ini bergantung pada figur perorangan, figur SBY. Justru makin ke depan saya harus menghilang perlahan.”

Mungkin ketika pada saat itu pak SBY masih dalam keadaan “mabuk” mengatakan ha tersebut. Terbukti sekarang dia mengajukan kembali menjadi ketua umum. Seperti link berita ini SBY Terima dan Jalankan Dukungan agar jadi Ketum Demokrat.SBY mengatakan "‎Bila itu adalah betul-betul harapan dan permintaan masyarakat dan kader Partai Demokrat, Insya Allah dengan ridho Allah, saya terima dan akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,"

Apa efeknya dengan SBY kembali maju menjadi ketua umum Demokrat? Ini salah satu efek jika nanti SBY maju dan terpilih menjadi ketum (Demokrat akan kesulitan raih pemilih muda) Demokrat akan kesulitan mendapatkan pemilih yang berusia muda. Walaupun nama SBY masih begitu kuat, tetapi dengan menjadikan dia kembali menjadi ketua umum Demokrat bisa menjadi buah simalakama terhadap tubuh partai Demokrat.

Sementara arus bawah partai Demokrat atau saya sebut sebagai pesaing SBY nanti juga berteriak keras agar SBY tidak maju kembali.Seperti Pasek Suardika yang digadang-gadang akan maju dan melawan SBY ini menilai ada sebuah kecurangan dengan manuver SBY tersebut (Ada Monopoli di Kongres Demokrat). Ada sebuah monopoli atau semacam upaya untuk “aklamasi”. Sedangkan Marzuki Alie sempat menyindir SBY dengan kalimat agak sarkas “Tidur-tiduran saja, SBY bisa menang”. Tetapi ada sebuah pesan tersirat dari Marzukie Alie yang tidak menginginkan SBY tidak menjadi ketum lagi (SBY lebih baik jadi Dewan Syuro). Marzuki Alie menyarankan SBY lebih baik menjadi Dewan Syuro Demokrat saja.

Kalo saya meihat secara pribadi tentang SBY ini. Tentang keinginannya kembali menjadi ketum Demokrat bisa saja ada dua alasan. Tidak bisa dipungkiri kasus Century masih terus mengintai wajah SBY. Mungkin dengan menjadi ketum partai, bisa menjadi semacam jalan untuk memperpanjang “nafas” Century. Alasan kedua mungkin alasan paling logis yaitu untuk mencalonkan diri menjadi presiden di 2019. Ditambah mungkin secara “ke-tokoh-an” belum ada yang bisa menyaingi Jokowi selain SBY nanti.

Mungkin itu yang menjadikan “ngebet”-nya SBY ingin menjadi ketua umum lagi. Untuk mengakhiri tulisan ini saya ingin mengutip saran AM Fatwa terhadap SBY. Bahwa SBY harus mengikuti Clinton, setelah menjadi presiden fokus membantu negara. Menjadi Negarawan. Dimana membantu Indonesia memperluas jaringan ke dunia internasional. Bukan sibuk mengurusi keadaan internal negara tersebut, alih-alih menjadi ketua umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun