[caption caption="Gambar diambil dari https://twitter.com/SimbaKecil/status/636454938579611648"][/caption]
Isu ini terjadi beberapa waktu lalu, saya pun tergelitik untuk menulisnya kembali dalam bentuk artikel ini. Apakah isu itu? Isu yang sangat-sangat kekanak-kanakan yaitu tuduhan Andi Arief terhadap buku Misbakhun terbaru. Pada pertengahan bulan Agustus kemarin, Misbakhun mengeluarkan buku berjudul “Sejumlah Tanya Melawan Lupa: Mengungkap 3 Sura SMI Kepada Presiden SBY”
Buku ini lantas mendapatkan tanggapan dari kader-kader Demokrat. Terutama Andi Arief dan Ruhut Sitompul. Dua orang yang digambarkan sebagai “anjing penjaga” SBY ini terus menerus mengcounter dengan cara yang kekanak-kanakan dan tidak mencontohkan seorang politikus yang baik. Mari pertama kita lihat twit-twit Andi Arief, ya, dia hanya bisa menyerang lewat Twitter. Tidak berani di muka umum.
Kalian bisa melihat twit-twitnya di "Menyoal 'Surat Rahasia Palsu' SMI Ke SBY Yang Dibeberkan @MMisbakhun Di Bukunya". Inti dari twit-twit tersebut adalah surat SMI kepada SBY di buku Misbakhun palsu. Tuduhan-tuduhan yang sangat tidak jelas itu sampai dijadikan berita, sayang sekali. (baca: Apakah Misbakhun Menyebarkan Surat Palsu?)
Ada beberapa poin yang bisa menghancurkan tuduhan-tuduhan bodoh Andi Arief. Di antaranya adalah:
- Surat tersebut tidak hanya dibenarkan oleh Misbakhun. Pada peluncuran buku tersebut, saya hadir serta mendengar dengan jelas bahwa Bambang Soesatyo dan Akbar Faisal membenarkan bahwa surat itu benar. Tidak palsu.
- Akbar Faisal (anggota DPR dan tim pansus Century) memiliki segala dokumen tentang Century. Dia masih menyimpannya dan jika orang-orang ingin membuktikan, dia berani untuk memberikan segala dokumen tersebut.
- Andi Arief hanya sekedar menuduh tanpa dasar yang jelas. Kalau dia mengatakan surat itu palsu, kenapa tidak mengeluarkan surat yang asli? Tetapi malah menuduh itu palsu dan berusaha menggiring opini (tanya kenapa).
- Sebagai seorang staff khusus presiden, seharusnya tidak sulit bagi Andi Arief untuk mengeluarkan bukti surat yang asli. Tanpa harus menuduh yang tidak-tidak bukan?
- Sampai detik ini tidak ada pelaporan dari pihak SBY, Demokrat atau yang terkait dengan kasus Century tentang surat palsu ini. Harusnya, jika terbukti surat ini palsu, ada langkah selanjutnya yaitu pelaporan terhadap pihak polisi. Biar kepolisian yang membuktikan surat itu palsu.
Poin terakhir nampaknya adalah yang alasan paling menohok bagi Andi Arief. Kenapa dia atau SBY melaporkan ke polisi? Kenapa memilih untuk membangun opini melalui media sosial? Padahal jika melalui penegak hukum, akan sangat jelas sekali siapa yang benar dan siapa yang salah
Terakhir adalah Ruhut Sitompul. Siapa yang tidak kenal dengan orang ini? Orang terdepan yang selalu membela SBY dan seringkali mengeluarkan komentar yang tidak pantas bahkan terkesan asal-asalan? Untuk buku ini, Ruhut Sitompul malah terlihat tidak memiliki daya apa pun. "Mereka itu stress. Itu lagu lama, pepesan kosong," kata Ruhut. (baca: Ruhut Sitompul: Misbakhun Cs Stress!)
Sesuai tabiat Ruhut Sitompul yang asal-asalan bukan? Dari Andi Arief dan Ruhut Sitompul saja kita bisa melihat kualitas mereka yang hanya ingin membangun opini tanpa membuktikan dengan benar. Jika buku itu memuat surat palsu, sudah seharusnya mereka mengambil langkah hukum tetapi hingga detik ini tidak bukan? Patut dicurigai bahwa mereka hanya membangun opini untuk melindungi SBY.
Terakhir adalah kenapa mereka tidak melakukan counter melalui buku? Ini sesuai tantangan Misbakhun (baca: Disebut Stress Berat, Misbakhun Tantang Ruhut Tulis Buku Century). Karena satu-satunya cara selain membuktikan melalui pihak penegak hukum bukan? Tetapi nampaknya mereka hanya akan membangun opini saja, tuduhan palsu atau mengatakan Misbakhun berbohong.
Selama pihak SBY atau pun Demokrat hanya bisa melakukan itu? Semakin membuktikan bahwa kemampuan mereka hanya begitu saja dan terlihat niat yang tidak baik di baliknya.