Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Cemerlangnya Karier Mantan Ajudan Presiden

13 Januari 2015   21:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:13 6996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Kalemdikpol Komisaris Jenderal Budi Gunawan melaporkan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (26/7/2013). (KOMPAS.com/DIAN MAHARANI)"][/caption]

Akhir-akhir ini ramai sekali pembicaraan tentang ajudan. Semuanya seperti hakim. Bebas menghakimi siapa pun. Tapi saya tidak menampik juga jika memang ada berita miring tentang isu rekening gendut. Kita sebut saja namanya, Budi Gunawan. Calon Kapolri yang diajukan Jokowi. Mantan ajudan Megawati. Apa yang menarik? Selain berita-berita yang menublikasikan bahwa ini adalah sebuah tradisi lama. Sejak zaman Soeharto sampai SBY dan mungkin berlanjut hingga sekarang. Daripada kita membahas isu rekening gendut dan lainnya. Ada baiknya kita membahas beberapa perjalanan hidup mantan ajudan.

Kita mulai dari Purnawirawan Jendral Try Sutrisno. Pertemanan dengan Pak Soeharto dimulai ketika dia ditugaskan ke berbagai daerah operasi militer. Kedekatan Sutrisno dengan Pak Soeharto membuat dia diangkat menjadi ajudan presiden. Jauh sebelum diangkat menjadi ajudan, Sutrisno dan Soeharto bekerja sama dalam operasi pembebasan Irian Barat. Karier ajudan yang dia lalui selama 4 tahun memberikan berkah sendiri. Dia mulai naik pangkat menjadi Kepala Komando Staff di KODAM XVI/Udayana. Selanjutnya dia diangkat menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya. Kariernya dengan menjabat sebagai Panglima Daerah KODAM V/Jaya. Di militer, karier terakhir Try Sutrisno adalah menjadi Panglima ABRI (Pangab). Setelah melalui perjalanan karier yang luar biasa, Try Sutrisno mengakhiri kariernya di dunia kepemerintahan sebagai wakil presiden. Dia diangkat oleh Soeharto menjadi wapres pada tahun 1993 menggantikan Sudharmono.

Setelah selesai membahas Purn. Jend. Try Sutrisno saya akan bercerita sedikit tentang Purnawirawan Jenderal Kunarto. Dia dikenal sebagai sosok yang lurus dan bersih. Ini yang menjadikan dia dipercaya oleh Soeharto menjadi ajudan. Kunarto menjadi ajudan dari 1979-1986. Sama seperti Sutrisno yang pernah menjadi ajudan Soeharto. Kariernya meningkat terus-menerus dengan menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia 1991-1993. Ketika menjabat sebagai Kapolri Kunarto tetap dikenal bersih. Komjen Susno Duadji menegaskan dalam wawancara dengan Vivanews ketika kematian beliau, “Beliau merupakan sosok yang sangat tegas sulit untuk dipengaruhi untuk tujuan KKN, khususnya korupsi." Jendral Kunarto juga dikenal sebagai sosok yang rajin puasa Senin & Kamis. (baca: Jendral Kunarto Wawancanra dengan Kompas)

Nama lainnya adalah Jendral Wiranto. Sosok yang pernah maju menjadi calon wakil presiden ini pernah merasakan menjadi ajudan Soeharto. Dia menjadi ajudan cukup lama dari 1989-1993. Setelah menjadi ajudan kariernya melesat jauh. Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Kasad dan terakhir menjadi Menhankam. Itu adalah bukti bahwa mantan ajudan memang tidak main-main. Ke depannya kita mengenal Wiranto. Dia sering kali disebut-sebut sebagai orang yang “bermain” dalam Tragedi 98, mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan mencalonkan diri menjadi wakil presiden.

Tidak usah terlalu lama membicarakan Wiranto. Saya melanjutkan dengan membahas Purnawirawan Jendral Dibyo Widodo. Beliau mengawali karier di kepolisian sejak masuk Akademi Kepolisian tahun 1968. Kesan tentang Jenderal Dibyo Widodo salah satunya dari Adnan Buyung. Jenderal yang pernah menjadi ajudan Soeharto dan Kapolri ini meninggalkan kesan bahwa dia mirip dengan Jenderal Hoegeng. “Beliau orang yang tegas, dan mengatakan kepada saya, Pak Buyung saya taruhkan jabatan saya untuk membela anak buah saya, karena saya yakin anak buah saya tidak bersalah,” ujar Buyung (baca: Jendral Widodo Mirip Hoegeng).

Ajudan Presiden Soeharto lainnya adalah Jenderal Soetanto. Orang yang awalnya hanyalah seorang Kepala Badan Pelaksana Harian BNN ini seperti mendapatkan berkah yang “asyik” setelah menjadi ajudan presiden. Dia diangkat menjadi kapolri tanggal 8 Juli 2005. Dia juga dianggap sebagai sahabat dekat dengan Presiden SBY. Walaupun Jenderal Soetanto seringkali dimarahi oleh SBY, mereka tetap dekat seperti yang dilansir oleh portal berita Inilah.com

Tidak hanya pada masa Soeharto. Karier cemerlang seorang mantan ajudan presiden nampaknya menjadi tradisi di Indonesia. Seperti mantan ajudan Gus Dur, Jendral Sutarman. Setelah menjadi ajudan Gus Dur, kariernya meningkat dengan terakhir di angkat menjadi kepala kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2013. Hal ini terus diikuti oleh ajudan presiden selanjutnya, Jendral Prawono Edhie Wibowo yang adalah ajudan Megawati diangkat menjadi kepala staf TNI Angkatan Darat tahun 2011.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="http://images.detik.com/albums/detiknews/ajudan-dua/Ajudan_Presiden_Infografis_Detiknews.jpg"]

14211345791575095762
14211345791575095762
[/caption]

SBY tidak memungkiri bahwa dia meneruskan tradisi ini. Ada tiga orang ajudan dia yang sekarang memiliki karier bagus. Irjen Putut Eko Bayu Suseno diangkat menjadi kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian pada tahun 2014. Letnan Jendral Muhammad Munir diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2013. Marsekal Madya Bagus Puruhito diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada tahun 2014.

Dari semua itu, mungkin sudah menjadi tradisi. Mantan ajudan di setiap presiden akan memiliki karier yang cemerlang. Dari Presiden Soeharto sampai sekarang. Lantas apakah itu tradisi yang baik atau buruk? Dibilang nepotisme, itu mungkin. Tapi jika dilihat dari dulu, harusnya tidak jadi masalah ketika Budi Gunawan diangkat diangkat menjadi Kapolri. Sebaiknya kita lebih baik dulu menunggu dan menyimak, beberapa menit lalu saja Budi Gunawan dijadikan tersangka oleh KPK. Kita tunggu saja.

Sekian.

Sumber lainnya

Profil Jendral Sutarman
Profil Jendral Purnomo Edhie

Irjen Putut Resmi jadi Kabarhakam Polri

Ajudan SBY jadi KSAD

Ajudan SBY jadi KSAU

Ajudan Soeharto

Ajudan-ajudan Presiden RI

Biografi Beberapa Kapolri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun