Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ade Komarudin, Salah Satu Kader Golkar Terbaik

25 Mei 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:38 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14325240471266579679

[caption id="attachment_419958" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar diambil dari http://www.teropongsenayan.com/foto_berita/201503/24/medium_99KONPRES%20KUBU%20ICAL%207.jpg"][/caption]

Sudah banyak sekali dibahas di Twitter melalui kultwit tentang bagaimana manuver “alay” Agung Laksono dalam konflik Golkar ini. Salah satunya datang dari akun anonim bernama @5rigala2014 yang membahas bagaimana upaya Agung memenangkan Golkar untuk dirinya.

Memang banyak sekali hal-hal yang dilakukan kubu AL, tetapi pergerakannya kurang “indah”. Kita sebut saja dua artikel berikut ini di Kompasiana Kepentingan Ade Komarudin Bela Ambisi Berkuasa Ical dan Ade Komarudin Koruptor No. Wahid? Tak Tersentuh Hukum Karena Penyokong Kubu Golkar Kubu ARB?

Saya agak tergelitik dengan dua artikel tersebut, disamping tidak memiliki bukti kuat. Penulisnya muncul tepat ketika Golkar sedang berkonflik. Semuanya baru muncul dan mengkomentari Aburizal Bakrie. Mereka menjadi sporadis dengan menyerang satu-persatu orang-orang “loyalis” ARB.

Di kedua artikel tersebut disebut nama dengan Ade Komaruddin. Seseorang yang sudah malang melintang di dunia politik Indonesia ini seperti dibuka semua borok-boroknya tanpa bukti apa pun. Di artikel ke dua saja diberikan judul “Ade Komaruddin Korupter Nomor Wahid”, judul tersebut seperti menampik segala macam nama koruptor di Indonesia. Bukan tidak mungkin, di kubu AL tidak ada koruptor dan lebih banyak bukti bukan?

Kita ungkap saja salah satu bukti dari link ini Korupsi di Lingkaran Kubu Agung Laksono atau kasus-kasus korupsi Agung Laksono. Tidak semuanya lantas kubu AL menjadi bersih bukan? Kembali ke Ade Komarudin, dari berbagai tuduhan korupsi yang tidak memiliki bukti tersebut. Nampaknya Ade Komarudin memiliki prestasi yang sangat baik.

Sebut saja Ade dipercaya oleh Golkar masuk ke dalam anggota pansus DPR beberapa kali. Selain anggota pansus dalam kasus Gus Dur dahulu, dia menjadi anggota pansus kasus Century (baca: Nama-nama Anggota Pansus Angket Century). Di samping itu ada yang menyebut dia sebagai orang yang mampu mengangkat kembali citra DPR yang sempat turun di mata masyarakat (baca: Ade Komarudin, Kuda Hitam yang Dipercaya Bisa Pulihkan Wibawa DPR).

Kalau kita berbicara hal selanjutnya tentang Ade Komarudin. Kita akan teringat tentang SOKSI. Hal yang sangat menggelitik sekali ketika terjadi konflik partai Golkar kemarin. Sangat-sangat terlihat manuver kubu AL yang tidak “indah”. Pasti kalian ingat tentang isu pemecatan Ade Komarudin dari ketua SOKSI oleh Suhardiman dan ada pembentukan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI yang bertugas mengambil alih SOKSI (baca: Pendiri Golkar Pecat Akom). Itu adalah salah satu bukti tidak “indah”-nya pergerakan mereka.

Bagaimana tidak? Berita itu langsung dibantah dengan sangat menohok. Dimana surat pemecatan tersebut dinyatakan palsu dan Suhadirman menentang atas namanya sendiri bahwa dia memecat Ade Komarudin. Mau ditaruh kemana muka-muka mereka? (baca: Suhadirman Tegaskan Tidak Pecat Akom).

Ya, berbicara Ade Komarudin, kalian bisa mencari prestasi-prestasinya di Google. Salah satunya dia adalah anggota DPR terbaik versi wartawan (Baca: 10 Anggota DPR Terbaik Versi Wartawan). Selain itu dia sangat mementingkan pendidikannya dengan meraih gelar Doktor dari UNPAD (baca: Ade Komarudin Wisudawan Terbaik UNPAD).Bagaimana dengan kemajuan SOKSI? Di bawah kepemimpinan Ade, SOKSI sukses melakukan kaderisasi dan melajukan beberapa kadernya menjadi anggota DPR. (baca: Banyak Kader SOKSI Menjadi Anggota DPR).

Membahas Ade Komarudin memang tidak akan habis dalam satu artikel dan satu kali diskusi. Di antara tulisan-tulisan yang memojokkan tersebut, kalian harus pintar-pintar mencari referensi. Tidak lantas dari satu tulisan kalian langsung menghakimi dia. Tulisan saya ini memang terlihat tendesinya yang tinggi. Tapi tulisan ini muncul karena tergelitik dari tulisan yang saya sebut di atas.

Sekian, semoga kalian mengolah terlebih dahulu dan jangan langsung menghakimi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun