Pertanyaannya: Apakah kita percaya kepada kebangkitan Yesus? Apakah kuasa kebangkitan itu telah kita miliki?
Â
- Paulus Menegaskan bahwa Kebangkitan Kristus adalah Peristiwa yang Historis (ay. 5-8)
Hal ini perlu diberikan klarifikasi. Mengapa? Oleh karena poin ini sangat substansial dan urgen. Selain itu, klarifikasi dari Paulus ini sekaligus menegasi pendapat yang menolak kehistorisan kebangkitan Yesus. Di mana kebangkitan Yesus harus dipahami sebagai kebangkitan tubuh. Itulah sebabnya, dalam ayat 5-8, Paulus menegaskan:
- Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas.
- Menampakkan diri kepada kedua belas murid
- Yesus menampakkan diri kepada lebih dari 500 saudara sekaligus.
- Menampakkan diri kepada Yakobus.
- Menampakkan diri kepada semua rasul.
- Menampakkan diri kepada Paulus.
Penampakkan diri Yesus pascakebangkitan-Nya adalah penampakkan fisik bukan roh saja. Hal ini juga dipertegas dari kesaksian beberapa Injil bahwa kebangkitan Yesus membuat kubur Yesus kosong. Bahkan pascakebangkitan-Nya, Yesus masih bisa makan ikan goreng, masih memiliki lobang paku; sehingga mengindikasikan Yesus memang bangkit secara fisik.
- Paulus Menegaskan Komitmennya untuk Giat memberitakan tentang Kebangkitan Yesus (ay. 9-11)
Pada bagian ini, Paulus menegaskan bahwa sekalipun dia rasul yang paling hina, namun setelah menerima kasih karunia dan keselamatan melalui kebangkitan Yesus, maka dia dengan giat memberitakan Injil. Dia mengklaim dirinya telah bekerja lebih keras dibanding rasul-rasul yang lain.
Paulus memberitakan Injil dengan tidak kenal lelah, dan pantang takut, menyerah dan kalah. Totalitas hidupnya, tenaganya, pikirannya didedikasikan untuk pemberitaan Injil. Itulah sebabnya dia pernah berkata: "Bagiku hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan".
Paulus memberitakan Injil tentang Yesus yang telah mati dan telah bangkit sesuai dengan Kitab Suci. Bagaimana dengan kita? Injil yang seperti apa yang kita beritakan??
Dengan demikian, kita belajar bahwa kebangkitan Yesus merupakan kabar gembira, kabar sukacita dan merupakan inti dari iman Kristen. Sehingga melaluinya, kita akan memperoleh keselamatan, kehidupan kekal, dan persekutuan dengan Bapa akan terjalin kembali. Itulah sebabnya, kita dituntut untuk mempercayai dan meyakininya supaya benar-benar kuasa kebangkitan itu menjadi bagian integral dengan kehidupan kita. Tidak sampai di situ, kita juga harus giat memberitakan Injil kebangkitan Yesus kepada setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H