Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perintah Baru

14 Maret 2022   10:11 Diperbarui: 14 Maret 2022   10:18 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image: https://pemuda.stemi.id/

Tidak lama lagi gereja akan memperingati Paskah. Di mana melalui perayaan ini, gereja memperingati pengurbanan, penderitaan, penyaliban serta kebangkitan Yesus. 

Sekalipun paskah itu sendiri lebih identik dengan kebangkitan Yesus, namun seluruh rangkaian peristiwa di atas merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan berdiri sendiri. 

Setiap penderitaan yang dialami oleh Yesus tentunya menjadi bukti betapa Dia sangat mengasihi kita. Sehingga Dia tidak menyayangkan nyawa-Nya untuk dikurbankan sebagai kurban pengganti bagi kita.

Itulah sebabnya, Dia juga memberikan perintah kepada kita untuk hidup saling mengasihi. Hal itu tampak dengan jelas dalam perikop Yohanes 13:31-35. 

Di mana, perintah untuk saling mengasihi diawali dengan pernyataan yang mengindikasikan tentang dimulainya penderitaan dan kesengsaraan Yesus Kristus. 

Seperti yang dijelaskan dalam ayat 31 bahwa "sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia". 

Kepergian Yudas di sini adalah untuk menyerahkan dan menjual Yesus. Akan tetapi tindakan Yudas ini justru akan membawa kemenangan bagi Yesus. 

Karena sekalipun nantinya Yesus harus menderita dan sengsara bahkan mati, namun pada akhirnya Yesus akan bangkit dan menang mengalahkan maut dan dosa untuk memberikan kelepasan dan kemerdekaan bagi setiap pengikut-Nya.  

Perintah untuk saling mengasihi yang dalam perikop ini disebut Yesus sebagai perintah baru didasarkan kepada penderitaan, kesengsaraan hingga kemenangan Yesus atas segala kuasa dosa dan maut. 

Itulah sebabnya, ini disebut sebagai perintah baru karena hanya bisa dilakukan oleh setiap orang yang telah memperoleh status baru (sebagai orang yang telah dibenarkan), dan dilakukan di atas standar yang baru, yakni kasih Allah atau kasih Kristus. Itulah sebabnya dalam ayat 34 dikatakan, aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun