Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Seperti Anak Kecil

9 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 9 Maret 2022   12:44 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema ini merupakan penggalan dari pernyataan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, ketika mereka mempertanyakan tentang "siapakah yang terbesar dalam kerajaan surga". Sebagai pelayan, memang seringkali kita ingin ditinggikan, ingin dipuji, ingin dibanggakan orang lain. Kita seringkali berkeinginan untuk menduduki kedudukan tinggi, memiliki tempat yang terhormat atau terbesar dalam kerajaan surga, seperti yang dipertanyakan para murid.

Respons Yesus terhadap pertanyaan itu adalah menantang mereka untuk menjadi seperti anak kecil. Mengapa anak kecil? Anak kecil sebuah gambaran bahwa untuk menjadi besar dalam pelayanan, setiap murid harus meninggalkan pandangan yang menanggap diri lebih tinggi, lebih hebat dari yang lain bahkan dari Tuhan sendiri.

Menjadi seperti anak kecil, berarti kita harus menjalani hidup tanpa beban dan menyerahkan setiap persoalan dan tantangan dalam pelayanan ke dalam tangan Tuhan dan penuh keyakinan bahwa Dia pasti mencukupkan segala sesuatunya bagi kita (6:31). Murid Kristus harus seperti halnya anak kecil, yang polos, cinta damai, dan bebas dari segala niat jahat (1Kor.14:20), taat dan patuh (Gal. 4:2), dan yang terutama, kita harus rendah hati, tidak mencari pujian atau mengejar kekuasaan. Anak-anak kecil tidak mempunyai keinginan besar untuk mengejar kedudukan tinggi. Mereka juga tidak berusaha untuk meninggikan diri di dunia ini. Mereka tidak mengejar hal-hal yang terlalu ajaib, sehingga kita juga harus meniru mereka dengan menenangkan dan mendiamkan jiwa kita (Mzm.131:1-2). Seperti halnya anak-anak bertubuh kecil dan pendek, demikian juga kita harus menjadi kecil dan rendah dalam roh dan dalam pikiran mengenai diri kita. Inilah sifat yang akan menghasilkan tabiat-tabiat lain yang baik. Selain itu, masa menjadi anak kecil adalah masa untuk belajar banyak hal untuk bekal menjadi dewasa dan berhasil.

Jadi, kita sebagai hamba Tuhan dan pelayan di gereja, jangan mengejar pujian dan kemuliaan dari dunia. Marilah kita berusaha menjadi besar dalam pandangan Allah. Untuk dapat menjadi besar dan dipermuliakan Tuhan dalam pelayanan, maka marilah kita menjadi seperti anak kecil. AP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun