Mohon tunggu...
Suto Adi
Suto Adi Mohon Tunggu... -

ingin menjadi orang yg bermanfaat untuk orang lain tanpa harus memanfaatkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Suporter ISL Berdemo di Kantor FIFA di Zurich, Swiss...?

25 Agustus 2012   05:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 1784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 4 aspek yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan ( Simbiosis Mutualisme ) didalam dunia sepakbola, yaitu Pemain, Suporter, Management, dan Sponsor. Dari keempat aspek tersebut, aspek suporter merupakan aspek yang paling diperhitungkan. Kenapa Suporter patut diperhitungkan ? karena sebuah klub yang besar dapat dilihat dari fanatisme positif dari suporternya yang tetap setia mendukung Klub kebanggaannya. Dengan besarnya antusias suporter mendukung klub kebanggaannya, dengan sendirinya akan mendatangkan sponsor, semakin banyak sponsor, maka semakin kuat pula keuangan suatu klub dan tidak ada istilah klub banyak hutang dan tidak menggaji pemain dan officialnya.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: Kembali pada judul " Suporter ISL Berdemo di Kantor FIFA di Zurich, Swiss .... ?". masih belum hilang dari ingatan kita aksi dan gebrakan besar yang dilakukan oleh salah satu suporter Indonesia yaitu Bonek, yang mewakili seluruh pecinta sepabkbola Indonesia untuk mengadu ke FIFA tentang adanya kedzaliman dan ketidakadilan yang dilakukan pengurus PSSI saat itu ( NURDIN CS ).

(LIHAT) Apa yang dilakukan oleh Bonek dengan menempuh jarak ribuan kilometer untuk mencari keadilan, patut diacungi jempol. Secara tidak langsung, upaya yang dilakukan Bonek sedikit membuka mata hati di jajaran petinggi FIFA untuk bisa campur tangan melalui KN ( komite normalisasi ) untuk menyelesaikkan kemelut sepakbola saat itu. Kita semua tahu bahwa tanpa adanya campur tangan dari FIFA, sangat mustahil nurdin cs saat itu bisa lengser hingga saat ini. Setelah era Nurdin turun, muncul era Prof. Djohar A. yang mengusung sepakbola industri/profesional, pembinaan usia dini dan berjenjang. Namun patut disayangkan bahwa belum genap kepemimpinan era Prof. Djohar arifin, sudah ada serangan brutal dan terkesan membabi buta dari barisan sakit hati ( status Quo) yang masih belum rela dan Ikhlas memberikan tampuk kepemimpinan PSSI kepada barisan Revolusioner. Barisan sakit hati melalui KPSI ( kumpulan penjudi/pemberontak/pengacau/peneror sepakbola Indonesisa) sudah menggunakan berbagai macam senjata untuk melumpuhkan kekuatan barisan revolusioner mulai dari propaganda media, membuat liga kloningan, suporter kloningan, melakukan gugatan ke badan arbritasi internasional ( CAS ), melarang pemain ikut timnas, membuat timnas sendiri dll. namun dari strategi dan serangan yang dilancarkan oleh barisan sakit hati sampai detik ini belum membuahkan hasil sama sekali. Apakah ini menunjukan bahwa barisan sakit hati memang bodoh dalam meramu strategi untuk meraih tujuan. Ditengah upaya propagandanya, barisan sakit hati selalu mengklaim dirinya mendapat dukungan mayoritas pecinta sepakbola nasional dan mengganggap barisan revolusioner sudah tidak kredibel dan dipercaya pecinta sepakbola nasional terutama kelompok suporter. Kalau memang barisan sakit hati mendapat dukungan suporter seluruh Indonesia, ada beberapa hal yang patut dipertanyakan yaitu : 1. Kenapa sampai saat ini konsistensi suporter yang berdemo didepan kantor PSSI tidak seheboh demo suporter waktu mengkudeta barisan sakit hati. 2. Kenapa sampai saat ini belum ada satu kelompok suporter yang membantu barisan sakit hati untuk berdemo didepan kantor FIFA di Zurich, Swiss seperti yang pernah dilakukan Bonekmania. 3.  Kenapa ketika Kongres tahunan PSSI di Palangkaraya tidak ada suporter pendukung barisan sakit hati yang berdemo dipalangkaraya.

Dari beberapa pertanyaan diatas sudah jelas bahwa tidak semua suporter klub ISL mendukung langkah barisan sakit hati, berbeda dengan langkah barisan revolusioner. Saya yakin sekali kalau para suporter ISL mempunyai mata hati yang tidak bisa dibohongi dan mereka sesungguhnya mengetahui siapa yang ada dibalik carut marut sepakbola nasional ini. Kalau ada yang menganggap Bonek demo ke Swiss, ke bali, dan ke jakarta di biayai oleh Arifin Panigoro, itu sah-sah saja, karena yang mengatakan itu adalah suporter kloningan dan barisan suporter sakit hati yang tidak mempunyai daya dan upaya untuk membantu KPSI mencapai tujuannya. Terlepas dari siapa donatur Bonek demo ke Swiss, ke bali, dan ke jakarta, apakah kalian sebagai suporter sakit hati mempunyai nyali untuk keluar negeri, masuk ke kandang suporter rivalitas, seperti yang dilakukan Bonekmania. perlu kalian ketahui bahwa Bonek gak kemana-mana, tapi ada dimana-mana termasuk di Swiss.

(LIHAT)

Dan perlu kalian ketahui ( barisan Suporter sakit hati ) bahwa Bonekmania bukanlah penyembah dan pendukung arifin panigoro dan Prof. Djohar Arifin, tapi Bonekmania adalah pengawal PSSI, selama PSSI tidak melenceng dari rel yang ditetapkan dan tidak mendzolimi Bonekmania dan sepakbola nasional, selama itu pula Bonekmania akan terus mengawal PSSI, sebagai bentuk tanggung jawab Bonekmania terhadap persebaya yang mempunyai andil terhadap lahirnya PSSI. Mungkin video di bawah ini, bisa menginspirasi kelompok barisan sakit hati ( KPSI ) dan barisan suporter sakit hati, bahwa Bonek beraksi dan akan melawan ketika di dzolimi, dan video ini adalah sebagai alat pelecut Bonekmania melawan kedzoliman dan ketidakadilan yang ditunjukan PSSI era NURDIN cs, sebagaimana yang dilakukan bung Tomo untuk melecut semangat Arek arek Suroboyo melawan kedzoliman sekutu .... pesan saya untuk suporter ISL, bersatulah kalian melawan lupa, dan janganlah kalian jauh-jauh berdemo ke swiss, lebih baik berdemo di Indonesia, karena di Indonesia ada FIFA Kloningan yaitu VIVA, berdemolah kalian untuk meminta pertanggung jawaban, kenapa klub kebanggaan kalian banyak hutang, tidak bisa bisa gaji pemain, kemudian pembagian hak siar ke klub anda .... minta, dan mintalah kepada mereka (KPSI), bukan kepada PSSI, karena klub anda telah berafiliasi dengan liga Ilegal.

NB: Tidak semua Suporter ISL, Suporter sakit hati, tapi belum punya nyali melawan KPSI ... Salam kenal dan persahabatan ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun