Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com/Arief Yudo Kuntoro)
Hey, lama tidak mendengar kabarmu.
Apakah salju tidak berjatuhan lagi seperti yang lalu lalu?
Padahal aku menitip rindu di setiap ujung partikelnya. Diam-diam aku sematkan setitik kasih sayang yang lama mengakar di hatiku. Sebenarnya pertanda bahwa aku masih menyimpan kebahagiaan kita dahulu. Tanpa sedih, tanpa tangis.
.
Hei lihatlah. Awan bergerak ke arahmu. Aku perintahkan ia untuk mengikuti segala kebahagiaan yang kau lakukan. Setidaknya aku sudah dapat kabar lewat awan bahwa kau sedang baik-baik saja, bahwa kau tidak terluka. Bukankah itu baik, hei?
.
Oh hei. Masih ingat bau tanah kemarin? Iya. Bau tanah masa kecil kita bercampur hujan di belakang rumah. Aku mengingatnya kembali. Di situ kadang aku merasa rindu. Itu sebabnya aku titip rindu, lewat apa saja yang penting sampai padamu.
.
Kau pernah berkata
"... It's gonna be alright"