Mohon tunggu...
Adi Kurniawan Ritonga
Adi Kurniawan Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer

Menulis untuk perubahan dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesta Diskon dan Kasir Curang

26 Desember 2014   01:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:27 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari gini kalau ke mall pasti banyak diskonnya. Beragam deh, mulai dari 20% sampai 70%+20%. Gila-gilaan memang diskon akhir tahun. Barang bagus harga miring, incaran emak-emak banget. Hahaha
Tapi hati-hati hampir kena tipu seperti saya.
Kemaren pagi saya buru-buru pergi ke hotel tempat saya magang. Sewaktu ngecek perlengkapan make-up (parfum, minyak rambut, sisir, hand body) eh ternyata pada habis semua -di hotel diuntut untuk berpenampilan menarik-. Terpaksa saya mampir sebentar ke minimarket -yang kian menjamur- buat beli parfum dan gel rambut. Walaupun udah terburu-buru tapi teteeep ya cek harga dulu sebelum beli. Anak kos gitu loh. Hehehehe
Sebenarnya saya pakai parfum isi ulang, bukan parfum kemasan sekali pakai. Tapi karena masih pagi jadinya toko parfum isi ulang belum buka.
Sewaktu lihat-lihat harga saya pilih deh harga yang masuk ke dompet anak kos. Dan ternyata ada parfum yang diskonnya 50% dari harga awal 40ribu jadi 20ribu. Lumayan, botol gede harga mungil, saya pikir begitu. Lalu saya ambil gel rambut kemasan sedang dengan harga 7ribu. Sip! Tinggal bayar.
Eh, ternyata sewaktu saya mau bayar kok harganya jadi 47ribu? Saya protes dong, saya bilang di bandrolnya diskon 50% dan seharusnya jadi 20ribu. Lalu si kasir pura-pura bingung dan lihat harga bandrol. Agak lama. Bolak balik parfum. Kasirpun berkilah, katanya kalau harga diskon udah lewat tenggat waku. Lalu saya cek lagi, disitu tertera kalau promo diskon sampai akhir Desember. Tapi tetap aja kasirnya mau berlaku curang, dia bilang yang didiskon bukan item yang saya beli. Saya kembali ngecek parfumnya, dan sangat jelas bahwa item yang diskon memang parfum yang saya ambil. Mungkin kasir udah nyerah, dia enter deh tuh harga 40ribu lalu keluar diskon 50%.
Ini bukan pertama kalinya saya kena tipu sama kasir gadungan supermarket. Saya sih bukannya nggak tau kalau mereka main curang, tapi selama ini yang dicurangin nominalnya masih sedikit. Jumlahnya ratusan rupiah sampai 2ribuan. Yah gakapapa lah, saya pikir, saya niatnya menyumbang aja. Tapi kalau nominalnya udah puluhan ribu, weleeeh saya mah rada enggak ikhlas. Lumayankan buat beli nasi padang plus tambuah ciek. Hehehehe. Alasan kasir gadunganpun banyak, sumbangin ke Donor darah, sumbangin ke yayasan pendidikan, sampai dengan alasan tidak ada uang kecil buat kembalian. Lah, orang jualan kok nggak punya uang kembalian. Aneh toh.
Saya kebetulan magang di salah satu hotel dan memang kedapatan di bagian kasir. Jadi saya tau kemana uang-uang sisa kembalian pembeli. Yah masuk kantong. Tapi bedanya kalau kasir hotel harus jujur. Kalau enggak jujur mah sudah dipecat sama atasan. Jujur dalam artian seorang kasir harus memberikan semua uang kembalian tamu. Dan tamunya aja yang terkadang malas ngantongin uang receh, seribu, duaribu, sampai kadang kembalian puluhan ribu enggak di ambil oleh tamunya. Udah kebanyakan uang kali. Kalau ceritanya begitu kan udah beda. Enggak ada unsur paksaan antara tamu dan kasir. Kalau kami menyebutnya "pocah", yaitu uang tip dari tamu. Rejekiiiiii. Hahahahaha
Belajar dari pengalaman saya yang hampir kena tipu diatas, sebelum belanja lebih baik cek dulu harga bandrolnya. Apalagi yang ada diskon akhir tahun seperti sekarang. Bisa-bisa kita jadi sasaran empuk kasir gadungan. Bukannya dapat iming-iming diskon yang ada kita malah bayar lebih dari harga normal. Kan rugi. Wong belanja akhir tahun niatnya karena ada "sale"nya.
Bisa dibayangkan kalau dalam satu hari si kasir dapat mangsa lebih dari 10 konsumen dengan nimonal yang tidak sedikit. Wow, fantastis pasti nominal yang ia dapat. Sebagai konsumen kita punya hak untuk komplain atas harga yang tidak sesuai dengan bandrol, apalagi tidak sesuai dengan diskon. Kalau alasan kasir ngalor ngidul tidak memberikan hak diskon kita, lebih baik tinggalkan barang belian, tentunya sebelum dibayar dan cari barang yang benar-benar masuk akal harganya. Namun pada nyatanya tidak semua kasir berlaku curang, ada juga sih kasir yang masih baik dan mengedepankan sisi kemanusiaan saat kita bayar. Tapi kayaknya sudah mulai langka. Dan barang apapun yang kita beli, pastikan barangnya masih utuh serta sesuai harha bandrol.
Selamat akhir tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun