Mohon tunggu...
Adi Kurniawan Ritonga
Adi Kurniawan Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer

Menulis untuk perubahan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nanti

14 Februari 2015   01:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nanti...
Di ujung jalan yang kau hiasi dengan bermacam dosa ini akan kau temukan penyesalan tak berarti.
Nanti...
Kesenangan-kesenangan yang engkau perbuat tanpa landasan akan ada senoktah sedih yang menumpuk.
Nanti...
Saat air mata sudah di lembah pipimu dan jalanan sudah kosong, tidak akan kau temukan lagi orang disampingmu.
Nanti...
Kau akan berbicara di depan cermin lalu menjerit tanpa sebab. Memecah segala keheningan malam tanpa perduli.
Nanti...
Pandanganmu pada langit-langit kamar akan kosong. Kemudian kau mengalirkan segala kesedihan lewat mata yang sembab.
Nanti...
Kau akan merindukan pundak yang benar-benar membuatmu nyaman setelah sesal mengakar.
Nanti...
Kau tidak lagi berbicara tentang cinta dan pelampiasannya, tapi hati sebersih zam-zam.
Nanti...
Temukanlah orang yang bukan memelukmu, tapi mengulur tangan untukmu.
Nanti...
Nanti...
------------------
24 Oktober 2013, dengan sedikit perubahan.
Selamat malam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun