MASIH KAU DENGAR
Ketika mereka menjatuhkan pandang padamu
Masih adakah rasa iba itu
Ketika tangannya tergambar dimatamu
Masih sanggupkah kau raih harapnya
Ketika mereka memanggilmu
Masih bisa kah kau dengar suara parau bibir yang kelu
Berdiri dibelakang punggungmu, berlindung dibawah tubuhmu
Mengikuti setiap gerak tubuhmu
Berjalan tertunduk tanpa berani menatapmu
Dan kemudian bersandar dipelukmu
Ingin kusampaikan kegundahan itu
Ingin kulontarkan kata-kata serapah itu
Ingin kulangkahkan kaki ini
Menjauh hingga tepat didepanmu
Sampai tak ada selaput menghalangi rupamu
Mengapa perbedaan ini selalu tampak
Layaknya siang dengan sinarnya dan malam dengan cahayanya
Mengapa mereka bergumam ketika mereka mengatakan suatu hal padamu
Mengapa?
Mengapa selalu ada mengapa…
Andai kau mampu menyentuh hatinya
Andai kau tahu rintihannya
Kau mampu bahkan sanggup merangkul
Dan menyemakan lencana kepundak
Sehingga dahi mereka perlahan mengkerut..
Selalu aku ingin membuat mereka menangis, terharu
Karena kau telah masuk dalam hidupnya
Merasakan apa yang mereka rasakan
Dan akhirnya kau bisa mengusap air mata
Di pipi cekung kecilnya….
**********salute 2 child*****************
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H