Mohon tunggu...
Adi Fahrezi
Adi Fahrezi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Adi Fahrezi Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Psikologi "Apa yang aku tulis dengan 10 jari hari ini, semoga diamini ribuan lidah suatu hari nanti"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Subjective, Psychological Dan Spiritual Well-Being Melalui Pertunjukan Sendratari Kalijaga

12 April 2015   00:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428774128990622337


Dewasa ini pariwisata mulai menjadi kebutuhan untuk manusia, baik untuk penikmatnya (wisatawan) atau bagi masyarakat sekitar tempat wisata. Para wisatawan butuh dipuaskan keinginannya, sedangkan masayarakat sekitar akan mendapatkan efek positif berupa peningkatan pendapatan. Kondisi seperti ini sangat perlu mendapat dukungan dan perhatian seluruh pihak khususnya pemerintah setempat sebagai pengampu kebijakan, mengingat ini adalah kegiatan yang menguntungkan karena mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masayarakat serta memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Dengan kata lainmelalui pariwisata suatu daerah bisa membawa masyarakatnya menuju kelayakan hidup.

Sebagai Industri yang cukup prospektif, sudah selayaknya pariwisata menjadi bagian penting dalam penentuan program kerja.Pariwisata bisa menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan.Apalagi jika menilik sektor migas yang kian hari kian menipis, sehingga perlu adanya upaya tambahan demi menghindari krisis bangsa.Kontribusi pariwisata diharapkan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan untuk negara.Oleh karenanya butuh efektivitas pemasaran dan pengembangan produk-produk wisata untuk mengenalkan ke publik.

Di kota-kota besar wisata dijadikansalah satu kegiatan untuk mencari hiburan. Melepaskan diri dari segala bentuk kepenatan dan stress kerja sehari-hari. Di daerah perkotaan kita kerap menemukan tempat wisata yang menawarkan fasilitas dengan desain canggih dan semodern mungkin.Tujuannya agar pengunjung penasaran dan tertarik mencoba fasilitas-fasilitas tersebut.Sayangnya tempat wisata yang tersedia kebanyakan bersifat semu yang cenderung menawarkan kepuasaan sesaat.Bahkan tak jarang berujung pada penyesalan pasca berwisata.Hemat penulis, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor.Pertama, kurangnya nilai-nilai yang dapat diserap Wisatawan atas objek wisata yang disajikan.Kedua penyajian objek wisata yang kurang memenuhi kebutuhan pengunjung.Sehingga manfaat utama dalam kegiatan pariwisatamasih belum tercapai.

UnsurKesejahteraanadalah salah satu contohnya. Salama ini orang mengartikan kesejahteraan hanya pada batas hidup enak, materi terpenuhi malah kalau bisa berlebih.Padahal sebenarnya dimensi sejahtera lebih luas.Tidak hanya berkisar pada tataran materi, aspek psikis dan ruhani juga menjadi bagian.Dalam disiplin ilmu psikologi dikenal ada 3, yaitu kesejahteraan subjektif, psikologi dan spiritual.

Pada dasarnya kegiatan pariwisata merupakan hal yang tak bisa lepas dengan sumber daya yang unik dari suatu tujuan wisata yaitu baik dalam bentuk daya tarik alam maupun daya tarik budaya. Penulis tidak akan berbicara terkait objek wisata yang dari alam, karena itu adalah bonus langsung dari Tuhan dimana tugas kita hanya memanfaatkan sebaik-baiknya tanpa maksud merusaknya. Yang menjadi fokus penuis adalah kegiatan pariwisata dalam bentuk daya tarik budaya.

Seperti yang kita tahu bahwa Negara kita kaya akan kebudayaan. Hampir disetiap daerah tertentu memiliki kebudayaan yang berbeda.Akan sangat menarik kebudayaan tersebut dibungkus dalam kegiatan pariwisata. Masing-masing kitaakan di dorong rasa ingin tahu akan substansi kebudayaan lain sebagai wujud toleransi sekaligus menikmati objek wisata.

Atraksi wisata yang berasal dari budaya inilah yang akan akan coba penulis ulas, sebagai jawaban atas ketidakmampuan kegiatan pariwisata selama ini dalam pemenuhan kesejahteraan. Yaitu Sendratari kalijaga (Kalijaga ballet).Latar belakang budaya ini berasal dari suku jawa.Dimana ditunjukan dalam bentuk gerakan gemulai diiringi musik khas jawa bernama gamelan.

Mengapa Sendratari Kalijaga?

Sendratari merupakanakronim dari seni, drama dan tari.Artinya adalah salah satu seni drama yang ditarikan.Ini merupakan salah satu bentuk kesenian yang ada di Indonesia. Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana. Keberadaan iringan musik sangat diperlukan sebagai media pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana dramatari.

Sendratari menjadi salah satu kesenian yang harus dipertahankan, mengingat kini tendensi minat masyarakat kita mulai bergeser ke kebudayaan luar.Sendra memiliki perpaduan khas antara seni tari dan iring-iringan gamelan yang hanya dimiliki di kebudayaan jawa.Apalagi dibungkus dalam seni drama yang mengggambarkan kisah seseorang, tentu ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk dikembangkan sebagai objek wisata.Apalagi untuk kita yang merasakan muak dengan hiburan yang menampilkan dialog-dialog menjemukan. Sendratari bisa menjadi alternatif sekaligus solusi untuk kita yang mencari kepuasan total atas seni. Karena sendratari mengajak kita semua untuk fokus menikmati setiap gerak lakon yang menggambarkan jalannya cerita diiringi alunan gemelan, yang kian melarutkan kita dalam suasana cerita tersebut.

Salah satu bentuk sendratari yang layak ditampilkan di masyarakat saat ini adalah kisah sunan Kalijaga.Sepanjang hidupnya, si Sunan banyak memiliki cerita yang inspiratif. Tidak hanya itu, selain berposisi sebagai ulama penyebar agama islam, Kalijaga juga dikenal sebagai pencetak seni dan filsuf hidup yang sarat makna. Karya-karya beliau masih banyak dipakai dan tidak lekang oleh zaman.Sendratari Kalijaga membawa nilai-nilai kearifan lokal (jawa) yang bisa ditularkan kepada masyarakat luas.Sehingga tidak menutup kemungkinan ajaran Sunan kalijaga ini bisa menjadi kearifan nasional.

Optimistis perkembangan kegiatan Pariwisata Sendratari Kalijaga dapat dirasakan dengan adanya dukungan sendra tari tersebut yang memang sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan.

[caption id="attachment_409439" align="aligncenter" width="480" caption="sumber : google.com/sendratari"][/caption]

Hubungan Dengan Kesejahteraan

Sejahtera diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan,lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Jugaterpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa. (www.menkokesra.go.id).

Dari situ nampak kesejahteraan mengandung banyak aspek.Aspek yang menyelimuti semua lini kehidupan manusia yang masing-masing memiliki indikator tingkat kesejahteraan yang dimiliki. Kali ini penulis hanya akan membahas 3 aspek kesejahteraan yaitu kesejahteraan subjektif, psikologi dan spiritual. 3 kesejahteraan inilah yang kerap disisihkan karena orang kita cenderung mengejar kesejahteraan ekonomi.Padahal ada banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan seperti kebahagiaan, ketenteraman hati, dan kedekatan dengan Tuhan.

Melalui objek wisata Sendratari Kalijaga inilah, kita bisa membangun tiga kesejahteraan tersebut.Kalau selama kita berpariwisata untuk kebutuhan jasmani dan rohani, maka objek wisata ini menawarkan manfaat yang lebih komprehensif lagi, yaitu nilai spiritualitas.

Kesejahteraan Subjektif (Subjective Well-Being)

Subjective Well Being (SWB) adalah penilaian umum atas emosi positif dan negatif (afektif) dan kepuasan (kognitif) seseorang terhadap keseluruhan hidupnya.Bisa juga disebut sebagai derajat penilaian individu secara keseluruhan terhadap kualitas hidupnya. Carr (2004) bahkan memberikan definisi yang sama antara kebahagiaan dan SWB, yakni sebuah keadaan psikologis positif yang dikarakteristikkan dengan tingginya tingkat kepuasan terhadap hidup, tingginya tingkat emosi positif dan rendahnya tingkat emosi negatif.

Sendratari Kalijaga dapat mempresentasikan karya seni yang lahir dari ketulusan.Kompleksitas operasionalnya menjadi bukti bahwa kegiatan ini di dorong oleh energi yang besar dalam diri seseorang.Dorongan ini melebihi daya untuk sekedar berorientasi pada materi atau urusan komersil semata.Lebih jauhnya, ada rasa kepuasan diri pada si penyaji untuk bisa memberikan hasil maksimal kepada penonton. Dengan demikian kesejahteraan subjektif pada pelaku dramatari ini akan terpenuhi.

Sama halnya jika dilihat dari sudut pandang penikmat wisata.Sendratari Kalijaga ini menjadi solusi atas minimnya atraksi budaya yang berasal dari daerah sendiri.Selama ini kita selalu dicekoki tayangan luar yang seringkali mengajarkan nilai-nilai yang bertentangan dengan kebudayaan kita.Sehingga pergeseran perilaku, pemikiran bahkan kepercayaan pun menjadi hal yang lazim. Lewat sendratari kalijaga inilah kita berusaha memelihara semangat nilai yang menjadi ciri khas asli kita dengan bangsa lain. Sunan Kalijaga banyak mengajarkan moralitas dalam berinteraksi dengan orang lain. Melalui tembang (lagu), permainan-permainan tradisional yang didalamnya mengandung materi-materi edukasi untuk meraih kebahagiaan serta perilaku-perilaku positif lainnya.

Kesejahteraan Psikologi (Pshycological Well-being)

Psychological well-being merupakan realisasi dan pencapaian penuh dari potensi individu dimana individu dapat menerima kekurangan dan kelebihan dirinya, mandiri, mampu mem­bina hubungan positif dengan orang lain, dapat menguasai lingkungannya dalam arti memodi­fikasi lingkungannya agar sesuai dengan ke­inginannya, memiliki tujuan hidup, serta terus mengembangkan pribadinya (Ryff, 1989).Individu dengan Psychological well-being yang baik akan memiliki kemampuan untuk memilih dan menciptakan lingkungan sesuai dengan kondisi fisik dirinya. Dengan kata lain mempunyai kemampuan dalam menghadapi kejadian-kejadian di luar dirinya. Selain itu individu juga dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri sendiri sebagaimana adanya, memiliki hubungan positif dengan orang lain, mampu mengarahkan perilakunya sendiri.

Kesejahteraan Psikologi juga tidak lepas dari aspek yang sering dilupakan.Para Wisatawan hanya dihibur oleh dengan tampilan yang indah mata. Tak jarang mereka pulang tanpa membawa oleh-oleh kebaikan dari apa yang dikunjunginya. Kondisi ini hanya akan menjadikan tempat wisata sebagai paradoks. Substansi atraksi wisata hanya dimaknai pada saat itu saja.Tidak bisa memberi pengaruh yang terhadap pelaku wisata.Salah satu filosofi hidup sunan Kalijaga adalah Urip iku urup (Hidup itu menyala).Artinya dalam hidup kita dituntut untuk senantiasa berkarya, memberikan manfaat kepada orang lain, terus menggali potensi yang dimiliki agar cahaya diri kita tetap menyala. Dengan adanya sendratari Kalijaga ini, para penonton akan kembali diingatkan akan hakikat tujuan hidupnya di dunia ini.

Perjalanan hidup sang Sunan juga erat dengan dinamika psikologis yang dialaminya. Bisa menjadi bahan perenungan. Bagaimana beliau harus pandai-pandai mengatur emosinya, antarakepentingan pribadi dengan umum. Secara langsung melihat realitas rakyatnya yang jauh dari garis mapan.Empati beliau sungguh besar, sampai-sampai rela pergi dari kerajaan karena dilarang membagi-bagikan persediaan makanan di gudang.Bahkan ketika hidup diluar kerajaan pun beliau masih sering membantu kaum miskin.Kisah heroik seperti inilah yang seharusnya dikenalkan sejak dini kepada anak-anak, bukan si kancil sangpencuri yanglantas dianggap cerdik. Akibatnya sekarang ini negara kita penuh kancil-kancil berdasi yang mementingkan urusan pribadinya.

Kesejahteraan Spiritual (Spiritual Well-being)

Spiritualitas merupakan suatu upaya menemukan apa yang bermakna bagi manusia. Menemukan Tuhan, merupakan esensi dari pemahaman akan spiritualitas. Individu yang menemukan akar kebermaknaan hidupnya akan berusaha memelihara relasinya dengan Tuhan dan memandang tiap aspek hidupnya berdasarkan hubungan yang dibangunnya dengan Tuhan.Sehingga spiritualitas juga bisa dikatakan sebagai sum­ber coping yang biasa dilakukan individu yang mengalami permasalahan dan kesedihan.

Akhir-akhir ini kita sering menjumpai informasi dan berita yang menunjukkan indikasi penurunan dalam kehidupan moral spiritual.Ini terlihat dari beberapa kasus bunuh diri, pembantaian terhadap anak, pemerkosaan, yang masih dan bahkan bertambah jumlahnya dalam beberapa bulan terakhir.Pada kalangan pemerintahan, hal ini juga terjadi dengan semakin banyaknya terkuak kasus korupsi di kalangan pemerintahan.

Tidak bisa dinafikan bahwa pesatnya persebaran Islam di Jawa tidak lepas dari campur tangan sunan Kalijaga.Penyampaian dakwah yang merakyat dan materi membumi, menjadikan orang-orang awam berbondong-bondong masuk Islam. Masyarakat diajari cara mudah mengenal Tuhannya, sehingga kendati dalam situasi perang/konflik tidak ada orang yang merasa putus asa dan bunuh diri. Kondisi kemasyarakatannya relatif pun adem ayem.Inilah yang konsep yang seharusnya dibangun dalam sebuah tatanan kehidupan.Tidak ada sekularisasi terhadap agama.Baik agama maupun dunia semuanya seimbang.

Melalui senidrama ini kita akan dilatih untuk meraih kecerdasan spiritual sehinggakita mampu memaknakan seluruh fenomena yang ia alami dalam kerangka berpikir positif dan optimis tentang semesta. Kita juga akan dikenalkan dengan Pengalaman spiritual lewat kisah-kisah Sunan Kalijaga yang diharapkan dapat memberikan suatu dorongan dan energi dalam diri untuk terus terhubung dengan sesuatu yang bermakna. Keterhubungan ini memberi kemampuan untuk bertahan, berjuang, dalam hadapi tantangan hidup.

Magnum Opus sunan Kalijaga dalam hal keberagamaan bisa dilihat dari tembang yang diciptakannya, yaitu Lir-ilir.Lagu ini banyak dipakai untuk mengiringi permainan-permainan anak-anak.Padahal jika menilik makna lirik dalam lagu tersebut luar biasa dalam.Dan memang inilah metode yang digunakan sunan Kalijaga, yakni mendidik karakter semenjak dini.

Sebagai penutup tulisan ini, penulis ingin kembali memberikan nada optimistis sendratari Kalijaga dapat menjadi objek wisata yang pas untuk semua kalangan masyarakat.Nilai-nilai yang ingin disampaikan sangat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan para pelaku wisatanya, baik penyaji maupun penonton.Salah satu ajaran beliau yang relevan sekaligus menjadi jawaban atas globalisasi saat ini termaktub dalam peribahasa “Anglaras ilining banyu, angeli ananging ora keli” (selaras dengan air yang mengalir, tapi tidak hanyut).


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun