Tarutung, 24 Juni 2022
            Sahabat Pembaca! Henra baru saja menerima kelahiran kembali (lahir baru) pada saat ibadah di Gereja Bethel Batak Protestan (GBBP). Setelah selesai ibadah Henra pun pulang. Ketika Henra pulang, dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang perampok.
Perampok :  Wahhh... Ada mangsa nih! Ayok lae, serahkan semua barang-barangmu, dompet, handphone, apa saja yang kamu miliki.
Henra     : (Dengan nada berceramah). Maaf lae! Lae tidak tahu ya, kalau kita tidak memiliki apa-apa di dunia ini, sebab semuanya milik Tuhan. Jadi apa mau saya serahkan bagimu, dompet, handphone, bukan milik saya, semunya milik Tuhan.
Perampok : (Dengan nada marah sambil menampar wajah Henra sebelah kanan, dhuarahaurahhhhh.... Dhuaarrrrrrrrhhhhh). Buset, Kamu jadi menceramahi saya. Pergi kamu........!!!!!
           Sambil menahan kesakitan, Henra yang baru bertobat pun pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah Henra membuka Alkitab untuk menguatkannya dari rasa sakit yang dialaminya. Ketika Henra membuka Alkitab, dia menemukan Nats: "Kalau pipih kanan mu ditampar maka berilah juga pipih kirimu." Tanpa basa basi, dia langsung kembali menemui perampok. Dia ingin menerapkan nats Alkitab yang baru saja ia baca.
Perampok :Â Mau apalagi lho kesini? Mau dihajar lagi ya?
Henra     : Maaf lae !!!!!! Setelah saya nyampe di rumah tadi, saya langsung membuka Alkitab. Ternyata ada tertulis kalau pipih kananmu di tampar, berilah juga pipih kirimu, ternyata tidak boleh hanya pipih kanan yang di tampar. Saya ingin mempraktikan firman Tuhan ini sekarang. Jadi tadi lae sudah menampar pipih kanan saya, sekarang tampar lagi donk pipih kiri saya!
Perampok  : Oh begitu ya... Baiklah dengan senang hati...sini lah mendekat biar saya tampar pipih kirimu....(dhuararararaararara!!!!!!!)
Henra      : (Sambil menahan rasa sakit) Wah! Terima kasih banyak ya lae! Saya rindu terus memperaktekkan firman Tuhan.