Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th
Tarutung, 23 Juni 2022
Sahabat Pembaca yang beriman! Melalui pengrobanan Yesus Kristus di atas  kayu salib paling tidak menurut 1 Petrus 2:18-25, ada 4 tujuannya dalam kehidupan kita yang sudah percaya kepada-Nya, yakni:Â
Kesatu, Karya Kristus di atas kayu salib bertujuan memberikan keteladanan hidup (1 Pet. 2:21-23). Sahabat Pembaca yang beriman! Keteladanan hidup yang dimaksud mencakup dua hal, yakni: Satu, keteladanan hidup dalam penderitaan (ay. 21).Â
Sekalipun dalam diri Tuhan Yesus tidak ditemukan dosa, kesalahan, kepalsuan, kemunafikan namun Tuhan Yesus mengalami penderitaan yang luar biasa dan puncak penderitaan-Nya kematian-Nya di atas kayu salib.Â
Dengan belajar kepada Tuhan Yesus, maka jika kita mengalami penderitaan dan beban yang sangat berat yang mungkin sulit untuk kita hadapi maka tetaplah setia dalam mengikut Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus sendiri telah menjadi teladan dalam penderitaan bagi kita.Â
Kalau Tuhan Yesus yang adalah Pribadi yang benar dan sempurna saja harus menderita apalagi kita manusia yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan terlebih lagi yang sudah jatuh dalam dosa tentulah juga pasti mengalami penderitaan dan kesusahan.Â
Namun tetaplah belajar meneladani dan mengikuti jejak Tuhan Yesus yang tetap setia mengerjakan kehendak Bapa di sorga sampai mati di kayu salib. Ingatlah dalam penderitaan dan pergumulan yanh kita hadapi Tuhan Yesus pasti memberi kekuatan dan pertolongan.Â
Dua, teladan dalam mengampuni (ay. 22-23). Sebelum Tuhan Yesus di salibkan, Tuhan Yesus sudah banyak memberikan kasih dan pengampunan bagi orang yang datang kepada-Nya. Puncaknya, ketika  Tuhan Yesus disalibkan,  Tuhan Yesus pun mendokan dan memberikan pengampunan bagi mereka yang menyalibkan-Nya.Â
Tidak heran jika Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengampuni karena Tuhan Yesus terlebih dahulu telah menunjukan keteladan dalam mengampuni bagi kita. Jadi, mari belajar untuk memberikan pengampunan bagi mereka yang memfitnah, mencaci maki, dan berbuat jahat dalam hidup kita. Ingatlah, kalau kita melepaskan pengampunan maka pintu mujizat akan terbuka  dalam hidup kita.Â
Karena Tuhan Yesus tidak akan bekerja dalam hidup kita kalau kita masih menyimpan kebencian, dendam, amarah terhadap mereka yang menyakiti kita (Mrk. 11:20-26). Mari meminta kekuatan dan pertolongan supaya kita dapat mengikuti dan meneladani Tuhan Yesus dalam mengampuni kesalahan orang lain.