Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th
Sahabat Penginjil! Dalam Kisah Para Rasul 28:17-30 dituliskan bahwa rasul Paulus sedang berterus terang untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus di Roma. Tetapi tahukah anda, bahwa sebelum Paulus memberitakan Injil di Roma, Kisah Para Rasul 27: 14-44 menceritakan bagaimana proses  perjalanan rasul Paulus menuju ke Roma yang penuh dengan resiko. Paulus mengalami karam kapal karena angin badai yang mengamuk sedemikian rupa yang membuatnya hampir tenggelam.  Kalau anda diminta memberitakan Injil dengan melewati perjalanan yang demikian, mungkin anda akan banyak pertimbangan dan bisa saja kemudian akan menolak karena takut bahaya.
Sahabat Penginjil! Beruntung pada masa sekarang, seiring perkembangan jaman, asal anda punya hati dan punya kemauan untuk memberitakan Injil, anda pasti bisa melakukannya. Ada pribahasa mengatakan bahwa "Di mana ada kemauan di situ ada jalan."Â Pada masa sekarang, pintu untuk memberitakan Injil sangat terbuka lebar. Anda tidak harus lagi meninggalkan keluarga, menghabiskan waktu berhari-hari. Bahkan anda tidak perlu harus melewati sungai dan gunung-gunung yang tinggi yang bisa membuat anda kelelahan secara fisik. Anda juga tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk pergi misi atau penginjilan.Â
Sekarang ini, kalau anda memiliki kerinduan untuk memberitakan Injil, anda dapat melakukannya dengan mudah, yakni cukup dengan menggunakan "Ujung Jempol." Di jaman modern ini, mulai anak SD sudah memiliki Hp atau Ponsel. Apalagi anak yang menginjak SMP, SMA dan seterusnya hampir sudah punya sosial media, seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, dll. Anda yang membaca ini juga pasti punya Hp dan media sosial bukan? Pertanyaannya, selama ini apa yang anda tulis di status media sosial anda?
Jikalau anda punya niat dan kerinduan untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus, maka mulailah dengan "Ujung Jempol" dengan mengetik berita Injil dan kalimat-kalimat yang berasal dari firman Tuhan di sosial media yang anda miliki. Gunakanlah "Ujung Jempol" anda untuk mengetik kata-kata motivasi, kata-kata yang membangun kehidupan orang lain dan jangan sampai "Ujung Jempol" anda lebih banyak mengetik kalimat-kalimat keluhan, kekecewaan, kekesalah di sosial media anda. Karena hal tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang postif bagi orang yang membacanya. Jangan pula sampai "Ujung Jempol" anda sibuk mengetik berita-berita hoax yang dapat memberikan dampak negatif bagi orang yang sedang membacanya. Karena dengan berita hoax yang anda tulis akan mengasut dan memperburuk situasi dan kondisi tertentu.
Sahabat Penginjil! Jangan salah gunakankan "Ujung Jempol" anda dengan mengetik hal-hal yang tidak berguna di medsos. Sebaliknya, pakailah "Ujung Jempol" anda untuk mengetik berita Injil maupun kalimat-kalimat yang memiliki nilai-nilai kekristenan. Percayalah pada Tuhan bahwa Dia bisa membuat berita Injil dan firman Tuhan yang anda ketik dengan "Ujung Jempol" anda bisa mengajar dan membimbing orang yang membacanya sehingga pembaca mengalami pertumbuhan iman. Yakinlah bahwa setiap firman yang Tuhan yang anda ketik di sosial media melalui "Ujung Jempol" anda tidak akan pernah kembali dengan sia-sia (Yesaya 55:11). Lakukanlah dengan hati yang tulus mulai sekarang. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan melalui jempol anda, melalui jempol siapa lagi? Penginjilan lewat "Ujung Jempol, mudah bangat bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H