Untuk mengatasi hal ini supaya tidak terjadi berkelanjutan dalam perekonomian atau keuangan anda maka sebaiknya kita belajar dari kisah bangsa Yehuda dalam kitab Hagai.Â
Karena pengalaman yang sama dialamai oleh bangsa Yehuda sendiri, di mana dalam Hagai 1:6 dituliskan bahwa: "kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!Â
Dari nats ini, kita bisa pelajari bahwa bangsa Yehuda pun pernah mengalami hal yang sama seperti yang anda alami. Mereka telah berusaha dan bekerja keras namun hasilnya mereka selalu kekuarangan. Namun, ternyata bangsa Israel mengalami hal tersebut dikarenakan mereka lebih mereka mementingkan diri mereka sendiri.Â
Penghasilan yang mereka peroleh selalu digunkan untuk kepentingan diri mereka sendiri, bahkan mereka sampai mengabaikan pembangunan rumah Allah pada waktu itu (Hag. 1:2; 1:9). Namun, bersyukur melalui teguran nabi Hagai, bangsa Yehuda mau mendengarkan dan mulai memprioritaskan pembangunan bait Allah, mereka mulai mempersembahkan pendapatan atau hasil yang mereka peroleh untuk melanjutkan kembali pembangunan bait Allah (Hag. 1:12-14).
Dampaknya penghasilan atau pendapatan mereka semakin melimpah, karena Allah mulai memberkati apa yang dikerjakan dan diusahkan oleh bangsa Yehuda.Â
Dari yang tadinya  selalu minus atau kekurangan, kini berkat yang mereka peroleh semakin berlimpah. Hal ini dapat kita temukan sesuai dengan yang ditulis Hagai 1:19-20 "Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya, . . . Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah?Â
Mulai dari hari ini Aku akan memberikan berkat!" Jadi sederhananya supaya usaha, kerja keras anda selalu diberkati Tuhan dan hasil keringat anda selalu nampak dan tidak minus melulu, maka berkat yang anda  peroleh sebaiknya jangan digunakan untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan keluargamu saja.Â
Sebaliknya berilah taburan untuk membangun perluasan pelayanan kerajaan Allah melalui gereja atau hamba Tuhan yang melayani dan memberitakan Injil dan firman Allah. Singkatnya, utamakan taburan untuk perluasan kerajaan Allah, maka Allah akan membuka berkat-Nya dalam hidup anda dengan limpahnya.
Ketiga, melibatkan Tuhan dalam pekerjaan: belajar dari Petrus. Sahabat Pembaca yang beriman! Petrus bukanlah nelayan amatiran atau seseorang yang baru terjun menjadi seorang nelayan, sehingga ia gagal menangkap ikan. Justru sehari-hari profesi dan pekerjaannya adalah nelayan.Â
Berdasarkan pengalamanya, tentulah Petrus tahu kapan waktu yang tepat untuk menangkap ikan dan daerah mana air yang ada ikan. Namun ternyata, walaupun profesinya nelayan, bahkan sudah dilakoninya sejak lama, ternyata hal tersebut tidak selalu membuatnya berhasil untuk menangkap ikan.Â
Bahkan dalam Luk. 5: 5, kita dapat menemukan bahwa Petrus sudah semalam-malaman bekerja keras untuk menangkap ikan dan ternyata hasilnya nihil atau kosong sama sekali. Beruntung Tuhan Yesus hadir di sana dan terlebih dahulu telah menggunakan perahu Petrus untuk dipakai Tuhan Yesus mengajar dan memberitakan firman Tuhan.Â