Dalam lima hari kerja ini, tak henti-hentinya saya memutar playlist lagu-lagu Nella Kharisma melalui kanal Youtube, khususnya lagu-lagu ciptaan Obbie Messakh yang di remix dan menjadi terdengar lebih asik. Beat-nya yang energik berpadu dengan warna vokal genit Nella Kharisma membuncahkan semangat, membangunkan kelu jiwa yang berselimut kemalasan, apalagi ditemani secangkir kopi hitam.
Sebenarnya, saya tidak asing dengan Nella Kharisma, selama ini saya hanya cukup tahu saja. Sesekali mendengar lagunya saat sedang naik bis menuju kampung halaman, Madiun - Jawa Timur. Tapi, setelahnya hanya selintas lalu. Selain itu, informasi tentang Nella Kharisma sering saya dengar dari Mas Karno, teman kantor saya yang memang cukup menggilai dara imut kelahiran Kota Kediri, 25 tahun silam ini.
Berawal pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2019 kemarin, ketika saya pulang ke rumah Istri saya di Kota Bukittingi, Sumatera Barat, Istri saya memutar lagu-lagu Nella Kharisma di playlist miliknya. Tanpa saya sadar, saya sangat menikmati, kaki saya menghentak-hentak, pada hentakan ketiga tiba-tiba muncul jin yang menawarkan saya 3 permintaan... Halah, garing sring!. Mungkin juga karena suasana Kota Bukittinggi yang tenang dan berhawa sejuk, sehingga ruh dari lagu-lagu yang dibawakan Nella Kharisma seperti merasuk hingga ke pembuluh nadi saya.
Sudah lumrahnya dalam industri musik, tidak luput dari isu-isu rivalitas antar artis/band yang sering dihembuskan oleh media-media mainstream, jaman sekarang ditambah lagi dengan media sosial, terutama kanal milik artis/band itu sendiri, tak jarang antar followers bisa terjadi gesekan. Jika di negeri Ratu Elizabeth sana, di era tahun 90-an kisah rivalitas yang cukup terkenal adalah perseteruan antara Oasis versus BLUR, band pengusung Britpop dengan style masing-masing. Di kehidupan nyata antar anggota masing-masing band baik-baik saja, kadang bermain sepak bola bersama. Belakangan, ketika Oasis bubar, sang songwriter, Noel Gallagher, bersama band barunya Noel Gallaghers High Flying Birds sering berkolaborasi dengan pentolan BLUR, Damon Albarn. Pun, sebaliknya, adakalanya, Damon Albarn dengan proyek Gorillaz-nya sering mengajak serta Noel Gallagher nge-jam, baik di acara-acara on air maupun off air.
Sedangkan, di ranah sepak bola ada rivalitas antara Christiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Nah, Nella Kharisma ini sering dibanding-bandingkan dengan Via Vallen. Tapi, sebenarnya baik Nella dan Via keduanya saling support satu sama lain, karena banyak lagu-lagu, khususnya yang berbahasa Jawa yang sering mereka bawakan di setiap aksi panggung mereka masing-masing.
Beberapa ciri yang membedakan antara Nella Kharisma dengan Via Vallen adalah Nella sepengetahuan saya sejauh ini sebagai new listener, sering cover lagu-lagu nostalgia, seperti ciptaan Obbie Messakh dan Pance Pondaag yang pernah berjaya di era 80-an menjadi lagu dangdut disco remix atau lebih familiar dengan sebutan dangdut koplo karena memadukan musik elektronik dengan bunyi-bunyian instrument tradisional yang asik didengar, sedangkan Via Vallen sudah lebih ngetop secara nasional dan internasional sejak lagunya yang berjudul "Sayang" yang pada part utamanya mirip lagu Jepang milik duo Kiroro berjudul "Mirae" sering diputar dimana-mana. Kemudian Via Vallen didapuk sebagai salah-satu artis pengisi Theme Song Asian Games 2018 dengan lagu berjudul "Meraih Bintang" ciptaan Pay (ada Pay lain selain eks. Slank ?) yang lagi-lagi, entah hanya saya yang merasa atau hanya dugaan yang tak beralasan, bahwasannya part utamanya juga sedikit banyak mirip dengan "Shape Of You" nya Ed Sheeran.
Saya tidak tahu apakah Nella Kharisma sudah memiliki stok lagu sendiri diluar lagu-lagu yang sering di covernya. Namun, terlepas dari penilaian-penialian subyektif saya, kita semua patut memberikan apresiasi bagi Nella Kharisma dan Via Vallen sebagai survival sekaligus pelestari musik dangdut yang selama ini sering diasosiasikan sebagai musik kaum akar rumput. Berkat Nella Kharisma dan Via Vallen musik dangdut naik ke kasta yang lebih tinggi, bahkan memiliki penggemar yang lebih banyak dari berbagai kalangan. Apalagi dipadukan dengan visualisasi ala K-Pop.
Jika ditanya lebih suka Nella Kharisma atau Via Vallen? Jujur saya secara pribadi tidak bisa memilih karena masing-masing memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri yang tidak bisa diperbandingkan satu sama lain. Kalau istilah om Firman Tri Ajie, teman sekantor saya, apple to apple ---> Halah! Ngomong apa, sih, Gue?! Ngelantur gak jelas!
Baca juga: Via Valen Sebagai Ratu Dangdut Kontemporer Dan Duta Pemersatu Bangsa-Bangsa Asia.
Tapi sebagai gambaran, saya akan mencoba mencuplik komentar seorang netizen bernama Hafiiz Yusuf dari kanal Youtube yang memutar salah satu lagu Nella Kharisma berjudul Bojo Galak:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!