Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Music

Remix Asik Versi Nella Kharisma

12 Juli 2019   14:49 Diperbarui: 15 Juli 2019   10:50 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam lima hari kerja ini, tak henti-hentinya saya memutar playlist lagu-lagu Nella Kharisma melalui kanal Youtube, khususnya lagu-lagu ciptaan Obbie Messakh yang di remix dan menjadi terdengar lebih asik. Beat-nya yang energik berpadu dengan warna vokal genit Nella Kharisma membuncahkan semangat, membangunkan kelu jiwa yang berselimut kemalasan, apalagi ditemani secangkir kopi hitam.

Sebenarnya, saya tidak asing dengan Nella Kharisma, selama ini saya hanya cukup tahu saja. Sesekali mendengar lagunya saat sedang naik bis menuju kampung halaman, Madiun - Jawa Timur. Tapi, setelahnya hanya selintas lalu. Selain itu, informasi tentang Nella Kharisma sering saya dengar dari Mas Karno, teman kantor saya yang memang cukup menggilai dara imut kelahiran Kota Kediri, 25 tahun silam ini.

Berawal pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2019 kemarin, ketika saya pulang ke rumah Istri saya di Kota Bukittingi, Sumatera Barat, Istri saya memutar lagu-lagu Nella Kharisma di playlist miliknya. Tanpa saya sadar, saya sangat menikmati, kaki saya menghentak-hentak, pada hentakan ketiga tiba-tiba muncul jin yang menawarkan saya 3 permintaan... Halah, garing sring!. Mungkin juga karena suasana Kota Bukittinggi yang tenang dan berhawa sejuk, sehingga ruh dari lagu-lagu yang dibawakan Nella Kharisma seperti merasuk hingga ke pembuluh nadi saya.

Sudah lumrahnya dalam industri musik, tidak luput dari isu-isu rivalitas antar artis/band yang sering dihembuskan oleh media-media mainstream, jaman sekarang ditambah lagi dengan media sosial, terutama kanal milik artis/band itu sendiri, tak jarang antar followers bisa terjadi gesekan. Jika di negeri Ratu Elizabeth sana, di era tahun 90-an kisah rivalitas yang cukup terkenal adalah perseteruan antara Oasis versus BLUR, band pengusung Britpop dengan style masing-masing. Di kehidupan nyata antar anggota masing-masing band baik-baik saja, kadang bermain sepak bola bersama. Belakangan, ketika Oasis bubar, sang songwriter, Noel Gallagher, bersama band barunya Noel Gallaghers High Flying Birds sering berkolaborasi dengan pentolan BLUR, Damon Albarn. Pun, sebaliknya, adakalanya, Damon Albarn dengan proyek Gorillaz-nya sering mengajak serta Noel Gallagher nge-jam, baik di acara-acara on air maupun off air.

Sedangkan, di ranah sepak bola ada rivalitas antara Christiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Nah, Nella Kharisma ini sering dibanding-bandingkan dengan Via Vallen. Tapi, sebenarnya baik Nella dan Via keduanya saling support satu sama lain, karena banyak lagu-lagu, khususnya yang berbahasa Jawa yang sering mereka bawakan di setiap aksi panggung mereka masing-masing.

Beberapa ciri yang membedakan antara Nella Kharisma dengan Via Vallen adalah Nella sepengetahuan saya sejauh ini sebagai new listener, sering cover lagu-lagu nostalgia, seperti ciptaan Obbie Messakh dan Pance Pondaag yang pernah berjaya di era 80-an menjadi lagu dangdut disco remix atau lebih familiar dengan sebutan dangdut koplo karena memadukan musik elektronik dengan bunyi-bunyian instrument tradisional yang asik didengar, sedangkan Via Vallen sudah lebih ngetop secara nasional dan internasional sejak lagunya yang berjudul "Sayang" yang pada part utamanya mirip lagu Jepang milik duo Kiroro berjudul "Mirae" sering diputar dimana-mana. Kemudian Via Vallen didapuk sebagai salah-satu artis pengisi Theme Song Asian Games 2018 dengan lagu berjudul "Meraih Bintang" ciptaan Pay (ada Pay lain selain eks. Slank ?) yang lagi-lagi, entah hanya saya yang merasa atau hanya dugaan yang tak beralasan, bahwasannya part utamanya juga sedikit banyak mirip dengan "Shape Of You" nya Ed Sheeran.

Saya tidak tahu apakah Nella Kharisma sudah memiliki stok lagu sendiri diluar lagu-lagu yang sering di covernya. Namun, terlepas dari penilaian-penialian subyektif saya, kita semua patut memberikan apresiasi bagi Nella Kharisma dan Via Vallen sebagai survival sekaligus pelestari musik dangdut yang selama ini sering diasosiasikan sebagai musik kaum akar rumput. Berkat Nella Kharisma dan Via Vallen musik dangdut naik ke kasta yang lebih tinggi, bahkan memiliki penggemar yang lebih banyak dari berbagai kalangan. Apalagi dipadukan dengan visualisasi ala K-Pop.

Jika ditanya lebih suka Nella Kharisma atau Via Vallen? Jujur saya secara pribadi tidak bisa memilih karena masing-masing memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri yang tidak bisa diperbandingkan satu sama lain. Kalau istilah om Firman Tri Ajie, teman sekantor saya, apple to apple ---> Halah! Ngomong apa, sih, Gue?! Ngelantur gak jelas!

Baca juga: Via Valen Sebagai Ratu Dangdut Kontemporer Dan Duta Pemersatu Bangsa-Bangsa Asia.

Tapi sebagai gambaran, saya akan mencoba mencuplik komentar seorang netizen bernama Hafiiz Yusuf dari kanal Youtube yang memutar salah satu lagu Nella Kharisma berjudul Bojo Galak:

"Saya barusan ndengerin 2 versi lagu Bojo Galak. Yang dinyanyikan Via Vallen dan satunya lagi Nella Kharisma.. Bagusan mana? Hmm.. Masing-masing punya kelebihan tersendiri. Bojo Galak dilantunkan Via dengan baik. Nada-nadanya panjang dengan intonasi yang jelas. Menandakan pemilik suara nafasnya panjang. Ada beberapa bagian yg agak nyeret sih, tapi ini sepertinya emang khasnya Via. Suaranya tinggi terengah - engah (halah). Saat reff nge-rap-nya juga bagus (pas lirik. .. sungguh keterlaluan bojoku sing saiki.. dst ). Secara keseluruhan Via menyanyikannya dengan bagus. Nada sampai, intonasi jelas, beatnya pas... Udah gak ada yang kurang deh. Lalu bagaimana dengan Bojo Galak-nya Nella? Nella mengawali dengan intro syair yg merdu. Suaranya tidak sepanjang dan setinggi Via, tapi malah pas dengan lagunya. Suara Nella lebih terkesan genit, tanpa dipanjang-panjangin. Pas nge-rap klop banget dengan ketukan gendangnya. Vokal Nella pas dengan irama musik pengiring dan tema lagunya. Dan yang paling penting, suara Nella menjiwai banget sama lirik lagunya. Kayak emang Nella sedang curhat kegalakan bojone. Ini nilai plusnya. Menurut saya keduanya membawakan lagu Bojo Galak dengan baik. Dengan ciri khas masing-masing. Sama-sama bagus. Tapi saya lebih suka versi Nella, masalah selera sih. Ibaratnya gini, kalo ndengerin Bojo Galaknya Via, saya merasa sebagai penonton berada di depan panggung. Dan diatas panggung tampil Via yang menyanyi dengan baik. Suaranya merdu. Via menyapa dan melambaikan tangan kepada penonton. Para penonton bersorak bersuitan. Via tampil memukau. Sedangkan ketika Mbak Nella nyanyi Bojo Galak, saya enggak ngerasa nonton seorang biduan diatas panggung. Saya merasa sedang duduk di warung, minum es teh. Sedangkan di hadapan saya Mbak Nella duduk sedang menghabiskan es jeruknya. Lalu Mbak Nella curhat tentang suaminya yang galak. Suami yang nek ra keturutan senengane mencak-mencak. Mengeluhkan betapa ketika kleru sitik wae aku mesti diseneni. Saya pun mendengarkan sambil manggut-manggut. Bagaimanapun juga pada akhirnya Mbak Nella memilih di stel kendo wae tak nikmati uripe. Karena akhirnya senajane galak bojoku pancen sing ngganteng dhewe. Dan Mbak Nella mengakhiri curcolnya dengan quote dahsyat, "kuat dilakoni, lek ra kuat ditinggal ngopi" Dan saya tetep diam tanpa komentar, karena sadar tentulah tidak sopan mengomentari rumah tangga orang lain. Mbak Nella nyanyiin Bojo Galak feel-nya dapet banget. Nah kira-kira seperti itu, sama bagusnya kok. Pada akhirnya kembali ke masalah selera. Silahkan Vyanisti menikmati suara panjang merdu mendayu serak-serak basah yg bikin penggemarnya mabuk kepayang. Silahkan Nellalovers menikmati suara centil-centil manja menggemaskan yang bikin lupa cicilan KPR."

Netizen lainnya, saya lupa namanya, menyebut Nella Kharisma sebagai "Ratu Dangdut Tanpa Mahkota".

Saya mencoba menyimpulkan sesuai versi saya sendiri. Nella Kharisma cara bernyanyinya tidak lebay. Dalam artian, dia mampu men-deliver lagu sehingga feel-nya bisa menyatu dengan suasana. Nella Kharisma tidak banyak bermain-main pada tempo dan/atau memamerkan sampai seberapa tinggi suaranya. Nella Kharisma seperti mengerti betul karakter lagu-lagu yang (sedang) ia bawakan dan bagaimana bisa tersampaikan dengan baik ke audience. Nella Kharisma membawakan lagu dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan porsinya sehingga memberikan kenikmatan paripurna kepada pendengar-pendengar setianya. Cara dia bergoyang juga masih dalam taraf sopan, tidak se-ekstrem Dewi Perssik, misalnya, yang saat bergoyang sudah sulit dibedakan dengan orang gila.. maksud saya orang gila beneran. 

Tak pelak, saat saya mendengarkan tembang-tembang Nella Kharisma, memori saya terbawa kembali pada aroma tanah basah seusai hujan ketika menyambut akhir pekan di masa-sama usia Sekolah Dasar. 

Hanya saja, yang sedikit mengganggu saya, di beberapa video klipnya, tampak make up Nella Kharisma terlalu over sehingga kurang nyaman dilihat dan kadang menjadi tidak nyambung dengan latar belakang dan/atau tema lagu yang dibawakan. Padahal, secara natural, Nella Kharisma ini memiliki paras yang manis.

Bagaimana dengan anda? Lebih sering mendengarkan lagu-lagu Nella Kharisma atau Via Vallen ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun