Dikisahkan seorang pekerja kantoran di ibukota bernama Uki (diperankan oleh Boy William) yang mulai jenuh dengan rutinitas dan statusnya sebagai bawahan melahirkan obsesi untuk menjadi bos.Â
Sebagai staf marketing di sebuah creative agency yang telah bekerja selama 5 tahun, Uki merasa jerih payahnya tidak pernah dihargai oleh atasannya, Pak Rahmat (diperankan oleh Ferry Salim). Uki tak kunjung mendapatkan promosi padahal prestasi kerjanya selalu bagus.Â
Puncaknya ketika idenya tentang pemasaran sebuah produk kopi dicuri oleh rekan kerjanya. Saat mengkonfirmasi bahwa ide yg disampaikan oleh rekan kerjanya tersebut sebenarnya adalah idenya, Uki malah dituduh sebagai penjilat.Â
Hobinya mendengarkan ceramah motivator bisnis semakin menguatkan keinginannya untuk segera mewujudkan mimpinya. Setelah mendapat restu dari mamanya, Uki resign dari tempatnya bekerja dan mulai merintis usaha Laundry yang diberi nama Halilintar.
Untuk membuka usaha Laundry-nya, Uki menjual beberapa asset, salah satunya mobil. Kendaraan yang digunakan untuk aktivitasnya sebagai bos Laundry berganti dengan Vespa Super keluaran 1978 (tolong dikoreksi jika saya salah)... sama seperti Vespa milik saya.
Uki terwarisi bakat mamanya yang sewaktu Uki masih kecil bekerja sebagai tukang cuci untuk memenuhi kebutuhan hidup. Teknik mencuci tradisional yang ampuh menghilangkan noda jenis apapun. Prinsip-prinsip dan/atau filosofi mencuci pakaian yang diturunkan mamanya masih digunakan oleh Uki dalam usahanya.
Seiring berjalannya waktu, ditengah stabilnya usaha Laundry Halilintar, datanglah pemain baru, Agustina (diperankan oleh Gisella Anastasia) yang membuka bisnis Laundry di seberang ruko tempat Laundry Halilintar berdiri. Laundry milik Agustina menawarkan pelayanan prima. Alat-alatnya juga lebih canggih, dibeli dari Jerman.
Uki merasa khawatir pelanggannya akan berpindah ke Laundry milik Agustina. Laundry Halilintar bukan sekedar usaha untuk mencari uang, namun lebih dari itu, bagian dari keluarga. Uki juga skeptic, Agustina hanyalah anak orang kaya yang iseng-iseng mendirikan usaha.Â
Dan memang benar, pada akhirnya sebagian besar pelanggan berpindah ke Laundry milik Agustina. Masa-masa sulit mulai membayangi Laundry Halilintar. Saat di ujung tanduk, Uki terpaksa meliburkan semua karyawannya sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan karena sudah tidak bisa menggaji mereka lagi. Uki mulai mengerjakan sendiri cucian milik pelanggan-pelanggan yang tersisa.
Konflik berjalan semakin seru namun tetap ringan dan mudah dipahami alurnya. Sebagaimana film-film komedi romantic Hollywood yang biasa dibintangi oleh Sandra Bullock dan Hugh Grant, Laundry Show juga menawarkan happy ending. Saya tidak akan menjabarkan lebih jauh. Silahkan tonton sendiri di jaringan bioskop XXI.