Menakar Dampak Negatif Kembang Api

Perhelatan Asian Games ke 18 Jakarta -- Palembang usai sudah. Indonesia finish di urutan ke empat dengan raihan total 98 medali yang terbagi atas 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Jauh melampaui target yang dicanangkan oleh Presiden, yaitu 6 besar dengan 16 emas.

Jika mengingat kembali prestasi Indonesia pada 3 Asian Games terakhir, pada tahun 2014, Indonesia meraih total 20 medali dengan rincian 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu. Tahun 2010 Indonesia meraih total 26 medali dengan rincian 4 emas, 9 perak, dan 13 perunggu. Pada tahun 2006 Indonesia total meraih 20 medali dengan rincian 2 emas, 3 perak, dan 15 perunggu. Jelas ini sebuah lompatan prestasi yang membanggakan sekaligus membuat mata dunia Internasional terbelalak.

Capaian luar biasa ini menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam upaya memajukan atlit dan olah raga nasional. Selain bonus ratusan juta hingga miliaran yang menanti para peraih medali, konon bagi atlit-atlit tersebut juga telah dipersiapkan jalur khusus untuk masuk PNS, TNI, dan Polri.

Closing Ceremony Asian Games ke 18 yang digelar di Gelora Bung Karno pada hari Minggu, 02-09-2018 cukup mencuri perhatian. Deretan artis-artis kenamaan baik dalam maupun luar negeri ikut mewarnai. 

Secara khusus saya sangat menyukai performance yang disuguhkan oleh kolaborasi Siti Badriah, Winky Wiryawan, dan Jevin Julian dengan membawakan tembang yang sedang hits "Lagi Syantik". Kolaborasi apik tersebut melahirkan satu genre music yang saya sebut TechnoDut. Media nasional maupun internasional sepakat, bahwa gelaran Asian Games 2018 paling keren.

Sumber Gambar : Google Images

Penampilan dua boyband terkenal dari Korea, Super Junior dan Ikon (mohon dikoreksi kalua saya salah) jelas sangat dinanti-nanti oleh K-Popers tanah air yang terbilang sangat massif. Jangan pernah coba-coba melawan meraka. Saya sendiri juga sedikit heran, para personel boyband Korea tersebut lebih tepat dibilang sebagai cowok-cowok cantik. 

Kenapa para cewek bisa sangat histeris, yach? Bisa dibilang, gelaran Closing Ceremony Asian Games ke 18 levelnya tidak kalah dengan Piala Dunia 2018. Indonesia berhasil menjadi tuan rumah yang ramah.

Ada banyak hal menyertai jalannya Asian Games 2018 ini. Ajang olah raga multi-event 4 tahunan ini menjadi tonggak bersejarah bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan dalam naungan bendera unifikasi. Dan, yang cukup mengharukan adalah pelukan pesilat Hanifan Yudani Kusumah yang mempersatukan Presiden Jokowi dan Prabowo. 

Sontak momen tersebut untuk sejenak membungkam komentar-komentar negative para netizen jahat. Para netizen nyinyir yang pantas mendapatkan hukuman mati. Barangkali kajian efektifitas hukuman mati bagi tukang nyinyir untuk mengurangi potensi kebodohan bangsa memang perlu dilakukan.

Acara penutupan yang spektakuler dengan pertunjukkan kelas dunia. Kesuksesan acara tidak lepas dari pihak-pihak terkait yang terlibat, mulai dari Panitia INASGOC hingga Creative Director, dan yang tak kalah penting adalah dukungan para volunteer.

Tiket gelaran Closing Ceremony Asian Games 2018 dibanderol pada kisaran harga mulai dari Rp. 450 ribu untuk Kategori C hingga Rp. 3,5 Juta untuk VIP. Pesta kembang api yang menyemarakkan suasana dan warna-warninya memberikan hiburan tersendiri.