MOJORENO 16/02/2022 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Periode II yang melaksanakan KKN di desa Mojoreno, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri pada hari rabu (2/2) mulai melaksanakan program kerja nya di Desa Mojoreno.
Pada hari rabu (2/2) Mahasiswa disambut secara hangat oleh Perangkat Desa Mojoreno pada acara rapat kerja dan koordinasi perangkat Desa Mojoreno. Pada kesempatan tersebut, perangkat desa Mojoreno berharap agar mahasiswa dapat berkontribusi dalam masyarakat, terutama Peserta KKN periode II ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang fokus dari Mahasiswa adalah asisten dan pendampingan belajar bagi siswa-siswi di lingkungan desa Mojoreno. Mengingat dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang membuat minat belajar anak berkurang, ditambah dengan tidak semua orang tua mampu mendampingi anak dalam proses belajar.
Pada hari kamis (3/2) Mahasiswa melakukan kunjungan ke SDN 1 Mojosongo untuk melakukan perkenalan, observasi dan sosialisasi pelaksanaan program Rumah Cerdas Univet (RCU) kepada guru dan siswa.
" Anak-anak apalagi yang kelas 1 dan 2 sangat tertinggal dari segi pembelajaran, banyak anak yang bahkan belum bisa membaca sama sekali karena dampak Pembelajaran Jarak Jauh ini " Ujar salah satu guru yang ada ditempat.
Kondisi ini tentu berdampak pada penurunan kemampuan dan serapan materi bagi para murid. Tak terkecuali di Desa Mojoreno, maka dari itu Mahasiswa KKN Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Periode II mengadakan Kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan oleh Adi Pamungkas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para siswa SD yang ada di Desa Mojoreno.
Selain itu mahasiswa juga melakukan bantuan asistensi belajar bagi anak-anak di SD N 1 MOJORENO, bantuan ini dilandasi karena kurangnya tenaga ajar yang ada di SD N 1 MOJORENO karena ada beberapa guru sebelumnya yang lolos di seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) sehingga ada beberapa posisi guru di SD N 1 Mojoreno yang saat ini kosong. Hal ini menyebabkan beberapa guru akhirnya harus mengampu lebih dari 1 kelas dalam satu waktu.
"Untuk saat ini kita sedang mmenunggu guru P3K dari pemerintah kabupaten yang ditempatkan disini, karena seharusnya beliaunya sudah sampai disini tapi karena kesalahan kontrak jadi agak sedikit tertunda." Ujar salah satu guru.
Mahasiswa berharap dengan adanya bntuan tersebut dapat membantu guru dalam memanajemen kegiatan belajar-mengajar di kelas agaar menjadi lebih kondusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H