Akhir- akhir ini sudah banyak kelompok- kelompok yang memamerkan ilmu tenaga dalam di pertelevisian Indonesia.
Terus bagaimana bagi pemikiran Islam tentang keilmuan tersebut serta hukum mempelajarinya?
Sebelum
menarangkan pemikiran Islam tentang ilmu semacam ini, ketahuilah kalau Islam merupakan agama yang sempurna dalam segala aspek, baik dari sisi keilmuan serta peribadatan.Allah Ta' ala berfirman:" Pada hari ini( hari arofah tahun 9 H) sudah Saya sempurnakan bagimu agamamu serta sudah Saya lengkapi nikmat- Ku atasmu serta Saya meridhoi Islam selaku agamamu."( QS. al- Maidah[5]: 3).Rosululloh Shallallahu' alaihi wa sallam diutus Alloh Ta' ala dengan bawa ilmu yang berguna serta amal sholih, sebagaimana firman Alloh Ta' ala:
" Ia( Alloh) yang mengutus Rosul- Nya dengan( bawa) petunjuk serta agama yang benar."( QS. at- Taubah[9]: 33, al- Fath[48]: 28, serta ash- Shof[61]: 9)
Jadi dalam Islam sudah ada uraian tentang ilmu yang bisa membawa seorang kepada keridhoan Allah dan ilmu yang tidak berguna yang berpotensi dapat mencelakakan manusia serta larangan-larangan untuk mempelajarinya.
Ada pula pemikiran Islam tentang ilmu tenaga dalam serta yang semisalnya, dapat disimpulkan selaku berikut:
Awal: Ilmu tenaga dalam serta sejenisnya merupakan ilmu yang bid' ah serta tidak terdapat landasan dari al- Qur' an serta Sunnah.
Rosulullah Shallallahu' alaihi wa sallam tidak sempat mengarahkan kepada para teman- temannya. Sementara itu dikala itu diperlukan kekuatan buat berdakwah. Begitu pula pada masa pemerintahan Khulafaur Rosyidin yang penuh dengan kegiatan jihad.
Mereka tidak sempat mengarahkan keilmuan tersebut kepada para pasukan perang. Seandainya ilmu tenaga dalam serta sejenisnya merupakan ilmu yang berguna buat pertahanan jiwa serta merobohkan musuh dari jarak jauh, pasti sudah diajarkan oleh Rosulullah Shallallahu' alaihi wa sallam kepada para teman serta diwariskan oleh para teman kepada generasi sesudahnya. Hendak namun perihal itu sama sekali tidak sempat terjalin.
Kedua: Ilmu ini berasal dari luar Islam. Tenaga dalam ataupun krachtologi tersusun dari kata krachtos yang berarti tenaga serta logos yang berarti ilmu. Dia telah diketahui oleh orang- orang Mesir Kuno pada 4000 SM. Dari Mesir, krachtologi tumbuh ke Babylon, Yunani, Romawi serta Persia.