Mohon tunggu...
Widyawati
Widyawati Mohon Tunggu... Tentara - pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya sangat hoby membaca dan menuangkan bisikan hati melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecamuk Hati

28 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 29 Agustus 2022   13:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengabnya hati pengabnya jiwa
Menjadi satu berkecamuk dalam batin
Sepatah kata enggan terucap
Niat mencela saat kalbu meratap

Tabir kusingkap menantang badai
Mencari arah runtuhnya puing kedamaian
Api amarah kian menyalak tubuh
Tak kunjung padam meski diterpa hujan

Kebiadaban tumpah tak terbendung
Saling menatap mencari kebenaran
Meski sadar beban kau tanggung
Berbisik lirih tentang siapa yang akan digantung

Karya: adi Kawulo Alit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun