Theresia Dwiaudina Sari Putri lahir dari desa Kakandere, Nangapanda - Nusa Tenggara Timur. Setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya Diploma 3 Kebidanan, Theresia langsung melamar pekerjaan sebagai tenaga honorer dengan gaji se-ikhlasnya, namun dia bekerja dengan setulus hati dan secara rutin Theresia memeriksa kesehatan ibu hamil di desa kecamatan Nangapanda.
Bagi Theresia Dwiaudina, Nusa Tenggara Timur merupakan tantangan baginya, NTT dengan lanskap geografisnya yang unik, tersebar di antara pulau-pulau dengan akses yang sulit, sehingga seringkali menghadapi tantangan besar dalam pelayanan kesehatan. Begitu juga dengan Infrastruktur yang belum memadai dan keterbatasan sumber daya manusia, menjadi faktor utama yang sangat sulit.
Semangat Theresia Dwiaudina untuk membantu ibu dan anak di daerah terpencil telah menjadi pendorong utama dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga tahun 2017 Theresia dikontrak sebagai bidan di desa Uzuzozo. Pertama kali datang ke Uzuzozo, Theresia sangat terkejut, karena semua ibu hamil melahirkan dengan bantuan dukun beranak dan sebagian besar anak-anaknya mengalami stunting. Namun, Theresia berhasil mendorong perubahan. Saat ini, semua ibu hamil telah memeriksakan kandungan ke bidan dan melahirkan di fasilitas kesehatan. Theresia memberikan edukasi pada orang tua, terutama ibu-ibu tentang pola asuh yang baik dan cara memberikan nutrisi yang sehat untuk anak.
Peran Theresia dalam Kesehatan Ibu dan Anak
1. Pemeriksaan Antenatal : memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu. Pemeriksaan ini termasuk pemantauan tekanan darah, pemeriksaan darah, dan konseling nutrisi.
2. Imunisasi : Program imunisasi merupakan salah satu prioritas untuk memastikan bahwa semua anak di wilayahnya mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ini adalah langkah penting untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
3. Perawatan Pasca Melahirkan : Setelah melahirkan diberikan perawatan dan konseling kepada ibu dan bayi, memantau kondisi kesehatan mereka, memberikan bimbingan mengenai perawatan bayi yang benar dan pentingnya menyusui eksklusif.
4. Pendidikan Kesehatan : mengadakan sesi-sesi pendidikan mengenai pentingnya gizi yang baik, praktik kebersihan dan tanda-tanda bahaya pada kehamilan pada bayi baru lahir.
 Theresia Dwiaudina sangat memahami bahwa untk mencapai masyarakat yang lebih sehat, diperlukan pendekatan yang inovatif dan kreatif. Dia bekerja di luar jam kerja resmi untuk mengunjungi ibu-ibu hamil di rumah mereka, mengingat akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas. Theresia Dwiaudina menggunakan metode komunikasi yang sederhana namun efektif untuk menyampaikan informasi kesehatan.  Â
Theresia Dwiaudina Sari Putri dijuliki seorang pahlawan tanpa tanda jasa, yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena berkat Theresia Dwiaudina jumlah bayi stunting terus berkurang dari 15 anak pada tahun 2019 hingga saat ini tinggal 3 anak yang mengalami stunting. Seiring dengan peranannya sebagai petugas kesehatan, dia telah membawa perubahan signifikan dalam kesehatan masyarakat di daerah yang sering kali terabaikan oleh pemerintah pusat ini.
Berkat keberhasilannya dalam Bidang Kesehatan, Theresia Dwiaudina Sari Putri sebagai "Pejuang Kesehatan dari Timur Indonesia" dari Provinsi Nusa Tenggara Timur telag menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 bidang Kesehatan.