Siska duduk di depan makam ayahnya sambil menangis. Ayahnya meninggal saat ia masih kecil dan kini ia merindukan kehadiran ayahnya dalam hidupnya. Siska berusaha mengingat wajah ayahnya, tetapi semakin lama semakin sulit.
Ketika Siska pulang ke rumah, ia membuka kotak barang-barang ayahnya. Di dalam kotak tersebut, Siska menemukan buku catatan ayahnya yang berisi tentang mimpi-mimpi yang ingin ia capai. Siska membaca catatan ayahnya dan terharu dengan semangat dan tekad ayahnya.
Siska merasa terinspirasi oleh mimpi-mimpi ayahnya dan ingin mewujudkannya. Namun, ia juga merasa sedih karena ayahnya tidak lagi ada di sampingnya untuk membantunya meraih mimpi tersebut.
Saat membaca catatan ayahnya, Siska menyadari bahwa mimpi ayahnya tidak hanya tentang keberhasilan di karir, tetapi juga tentang kebahagiaan keluarga dan keberhasilan dalam mendidik anak-anaknya. Siska memutuskan untuk mewujudkan mimpi ayahnya dengan menjadi seorang ibu yang baik untuk anak-anaknya dan menghargai keluarga.
Kesimpulan: Walaupun ayahnya telah meninggal, mimpi ayah Siska tetap hidup dan dapat menjadi sumber inspirasi. Siska menyadari bahwa kebahagiaan keluarga dan cinta kasih adalah hal yang paling penting dalam hidupnya. Meskipun Siska merasa sedih karena kehilangan ayahnya, ia tetap meraih inspirasi dari mimpi ayahnya dan memutuskan untuk mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H