Dio Chandra Sefa, meskipun lebih dikenal sebagai seorang aktivis sosial media, berhasil menggabungkan pengaruhnya di dunia maya dengan keinginan kuat untuk berkontribusi dalam perubahan positif di masyarakat. Sebagai seorang caleg DPRD Provinsi Banten Nomor Urut 4 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dio membawa semangat keislaman dan kepedulian sosial ke dalam platform digitalnya, yang sebelumnya digunakan untuk menyampaikan konten hiburan dan informasi sehari-hari.
Skil yang dimiliki Dio Chandra Sefa seperti copywriting membuktikan dirinya sebagai sosok muda yang melek akan dunia digital yang saat ini skil tersebut wajib dimiliki kaum muda. Salah satu keunggulan Dio Chandra Sefa adalah kemampuannya dalam berkomunikasi dengan pemilih muda melalui media sosial. Dengan gaya komunikasi yang santai dan akrab, Dio berhasil membangun koneksi emosional dengan para pemilih, terutama generasi milenial dan Z.
Ia menyadari bahwa untuk meraih dukungan dari kelompok ini, penting untuk berbicara dalam bahasa mereka sendiri dan memahami isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pentingnya peran anak sosmed seperti Dio dalam politik juga mencerminkan perubahan paradigma di masyarakat.
"Mereka bukan hanya konsumen informasi, tetapi juga produsen konten yang mampu mempengaruhi pandangan dan opini publik, " ujar Dio.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa keterlibatan politik tidak lagi terbatas pada kalangan yang sudah lama terlibat, melainkan terbuka untuk siapa saja yang memiliki niat baik dan visi untuk memajukan bangsa.
Tentu saja, keberhasilan Dio Chandra Sefa juga menjadi tantangan bagi partai politik untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan potensi anak sosmed dalam menggalang dukungan. Dengan menghadirkan caleg yang dapat berbicara dalam bahasa pemilih muda, partai politik dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan daya tarik mereka di tengah-tengah masyarakat.
Dengan pencalonan Dio Chandra Sefa sebagai caleg PKS Tangerang Dapil 7 Kota Tangerang A yang meliputi wilayah Tangerang, Karawaci, Benda, Neglasari, Batuceper, Cibodas, Jatiuwung, Priuk. Kita dapat melihat bahwa anak sosmed juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembentukan kebijakan dan perubahan sosial. Keberhasilannya membuktikan bahwa politik bukan lagi monopoli kalangan tertentu, melainkan panggung bagi siapa saja yang memiliki tekad dan dedikasi untuk mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H