Mohon tunggu...
adhy rical
adhy rical Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja seni

pekerja seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Batu

17 Januari 2011   22:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12953036141703992326

Dua Batu aku menanam batu sepagian menunggumu membawa tungku sambil menanak keringat dan doa dari telunjuk dan daftar harga akulah batu berair yang menyala dalam kelambu sebelum kunangkunang celah batu bercerita tentang kubur dan pandir dua batu malam ini kau belum tiba bukankah dulu selalu datang menghitung tanda lahir tubuhku : "bocah seperti apa inginmu?" darahku masih mendidih, sayang ciuman hangat, desah ranjang begitu panjang dan jenjang : sebilah pisau menusuk celah kangkang Kendari, 2010 â—˜ Adhy Rical [caption id="attachment_85222" align="alignright" width="420" caption="expression of water 2 (foto: adhy rical, 2010)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun