Mohon tunggu...
Adhy Rayenda
Adhy Rayenda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Menuju Kedaulatan Energi

12 April 2017   07:17 Diperbarui: 12 April 2017   15:00 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indikator Keberhasilan Kedaulatan Energi Nasional 2016

Indonesia sedang melangkah menuju kedaulatan energi. Pada awal phrase ini mulai sering didengar publik, muncul beberapa pertanyaan. Yang mana sebenarnya dibutuhkan, kemandirian, ketahanan atau kedaulatan energi? Atau harus ketiga-tiganya?

Kedaulatan energi hak yang dimiliki oleh suatu negara untuk secara mandiri menentukan kebijakan pengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi. Harusnya ini adalah hal yang mudah bagi Indonesia. Bukankah Indonesia adalah sebuah negeri yang memiliki kekayaan alam yang melimpah? Cadangan energi Indonesia kan banyak, pasti gampang dong. Sayang, bukan seperti ini kenyataannya.

Untuk menyatakan sebuah negera telah berhasil berdaulat akan energi, Energy Information Administration (EIA) mengeluarkan secara berkala indeks ketahanan energi (energy security index) yang mengorelasikan antara konsumsi energi per kapita dengan produk domestik bruto per kapita. Untuk Indonesia, Kementrian ESDM mengeluarkan target indikator keberhasilan untuk mengukur kedaulatan energi nasional.

                                                                Indikator di atas menandakan Indonesia harus mencapai target tertentu untuk menandakan berhasil menjadi berdaulat akan energi. Angka target ini mengalami peningkatan dari target sebelumnya. Artinya banyak yang harus dilakukan untuk mencapai target.

Apa saja yang sudah dilakukan agar Indonesia mencapai Kedaulatan Energi? Dimulai dari konservasi energi dan diversifkasi energi. Dilanjutkan dengan menetapkan kebijakan energi serta penataan isu pengelolaan energi. Siapa yang melaksanakannya? Semua pihak yang terkait tentunya, termasuk masyarakat.

Di setiap langkah pasti saja ada masalah. Misalnya dalam pemenuhan target minyak mentah. Kondisi harga minyak yang sedang lesu membuat banyak pihak enggan mengelola secara serius industri minyak. Anggapannya mungkin nanti saja ketika harga minyak naik lagi.

Pertamina untungnya bukan bagian dari golongan tersebut. Dikejar target Jokowi yang menginginkan Swasembada BBM tercapai di tahun 2023, Pertamina terus melakukan eksplorasi juga efisiensi demi meningkatkan produksi minyak per tahun. Hasilnya? Megaproyek 6 kilang Indonesia yang terdiri dari empat pembaruan kilang lama dan dua pembukaan sumber minyak baru.

Tentu saja masih banyak yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi. Sebuah impian yang dimiliki Indonesia dari sekian lama, impian yang tertuang pula dalam UUD 45. Tapi apakah kita sebagai warga negara hanya akan duduk diam menunggu impian ini tercapai? Tidakkah kita ingin ikut ambil bagian meraih impian ini?

(sumber data visual: Katadata)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun