waktu seakan terasing kecamuk jiwa bersanding secerca asa berlabu ditalaga bakti nyanyian akan cinta menggema di hati mencoba menahan luka serupa goresan belati sedikit perih meradang lantunan sesal berkumandang seketika takdir kelam datang bertandang berikut cinta semu ikut menghadang-hadang langkah kaki sempoyongan mengajak hati pecundag duka tiada lagi tertahan keluh pun bersujud dikaki Tuhan kesedihan mengalir dan tumpah perlahan memenuhi ruang jiwa yang butuh kesembuhan berharap pula diberi oleh Tuhan segala kemudahan hidup berkesusahan di bayang-bayang kesedihan yang kadang orang lain tertawakan yang sengaja merobek kantong perasaan yang hanya terobati dengan sedikit ketabahan oh Tuhan ! pada takdir-Mu di antara detak resahku disela-sela ruas sepi jalan-Mu izinkan kiranya hatiku ini mengiba sembari menatap langit rindu wajah-Mu oh Tuhan ! sudihkah malam-Mu mengulur sedikit cerahnya meniadakan gelap lorong sadarku? :sebab aku hanya pengemis di kaki waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H