Mohon tunggu...
Adhye Panritalopi
Adhye Panritalopi Mohon Tunggu... profesional -

Alumni Fak. Hukum Univ. Hasanuddin Makassar#Penyair dari Komunitas Halte Kayu Makassar#Penulis tetap di www.negarahukum.com# "AKAN ada banyak "WARNA" sebagi pilihan, tapi seorang SARJANA HUKUM harus berani menerima "HITAM dan PUTIH" sebaggi REALITA" ___Twitter @adhyjudo__FB: Adhye Panrita Lopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Suara Pengemis di Kaki Waktu

10 Maret 2014   19:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

waktu seakan terasing kecamuk jiwa bersanding secerca asa berlabu ditalaga bakti nyanyian akan cinta menggema di hati mencoba menahan luka serupa goresan belati sedikit perih meradang lantunan sesal berkumandang seketika takdir kelam datang bertandang berikut cinta semu ikut menghadang-hadang langkah kaki sempoyongan mengajak hati pecundag duka tiada lagi tertahan keluh pun bersujud dikaki Tuhan kesedihan mengalir dan tumpah perlahan memenuhi ruang jiwa yang butuh kesembuhan berharap pula diberi oleh Tuhan segala kemudahan hidup berkesusahan di bayang-bayang kesedihan yang kadang orang lain tertawakan yang sengaja merobek kantong perasaan yang hanya terobati dengan sedikit ketabahan oh Tuhan ! pada takdir-Mu di antara detak resahku disela-sela ruas sepi jalan-Mu izinkan kiranya hatiku ini mengiba sembari menatap langit rindu wajah-Mu oh Tuhan ! sudihkah malam-Mu mengulur sedikit cerahnya meniadakan gelap lorong sadarku? :sebab aku hanya pengemis di kaki waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun