Mohon tunggu...
Adhye Panritalopi
Adhye Panritalopi Mohon Tunggu... profesional -

Alumni Fak. Hukum Univ. Hasanuddin Makassar#Penyair dari Komunitas Halte Kayu Makassar#Penulis tetap di www.negarahukum.com# "AKAN ada banyak "WARNA" sebagi pilihan, tapi seorang SARJANA HUKUM harus berani menerima "HITAM dan PUTIH" sebaggi REALITA" ___Twitter @adhyjudo__FB: Adhye Panrita Lopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Kemerdekaan

18 Agustus 2014   04:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408284261453046859

(Ilustrasi : bektipatria.wordpress.com)***

ini ruang kemerdekaan kita ???
.
terapung, teripang
terpasung, terpasang
terasa, terasing
.
lalu,jiwa-jiwa meneriakkan kata merdeka, hari ini ia seolah memaknai cinta pada sejengkal tanah airnyatanah yang dahulu direbut moyangnya dari tangan penjajah.
dengan darah, dengan harta, dengan air mata, bahkan dengan nyawa.
puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan t'lah mereka sumbangkan
:tidakkah itu percuma?.
wahai jiwa,senandungkan cintamu di jalan sebelah
jangan !, tidak usah!, jangan disinidisini jalan-jalan masih berlubang bukankah cinta butuh jalan mulus untuk melaju?.
wahai jiwa,teriakkan gelora kemerdekaanmu di sanadi ruang-ruang yang tak bersekat itubiar yang lain turut merasakan geloramu biar, biarkan mereka ikut meneriakkan kemerdekaan ini:kita merdeka! kita merdeka ! oh ya?.
wahai jiwa,ku ajak kau menelanjangi burung-burungpernahkah ia meneriakkan kata merdeka padamu?.
terbang, terbanglah kau seperti merekaseperti burung-burung itu
sebab kemerdekaan tak mesti lg kita teriakkan
sekali merdeka, kita harus tetap merdeka !
:inilah ruang kemerdekaan itu

.
.___________________Adhye PanritaLopidari Negeri Para Daeng17 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun