jemari menakar rindu
di saat bayang-bayang menjelma sayang
Â
tak terbayang
berapa kali waktu mengukur jarak
namun, perpisahan tetap menjadi penanda
riak_teriak memang harus memisahkan diri  Â
aduh sayang
sejak kapan gaduh menjadi aduh?
jemari menakar rindu
pada selembar daun akasia
musim beranak tangis
beranak bimbang yang di selimuti kata-kata
dan senja mengiris
di kala itu pula miris memastikan gerimis
lantunan lagu cinta tak lagi bernada manis
adalah sepasang hati terkoyak di antara ingatan
manis dan pahit melebur dalam hambar
dalam sabar
dan diam yang menujuh entah ***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!