translator, tidak hanya menerjemahkan tulisan seperti dokumen tertulis, mereka juga dapat menerjemahkan secara lisan. Namun faktanya, dua hal tersebut adalah peran yang berbeda. Mereka yang menerjemahkan secara lisan disebut dengan juru bahasa atau disebut dengan interpreter.
Sering kali kita mendengar bahwa penerjemah, atau biasa disebut denganPenjurubahasaan (interpretation) adalah penerjemahan lisan dua arah secara langsung, yang menghasilkan bahasa target pertama dan terakhir berdasarkan paparan satu kali terhadap ekspresi dalam bahasa sumber. Singkatnya, interpreter bekerja dengan waktu yang singkat dan fokus pada pendengaran dan berbicara. Maka dari itu, interpreter sering kali melatih kemampuan mendengar dan berbicara melalui video atau mentor. Selain itu mereka mengasah vocabulary skill jika akan menghadiri forum dengan topik tertentu.
Interpretation memiliki berbagai jenis teknik, dengan hal yang paling umum adalah consecutive dan simultaneous interpretation. Consecutive interpreting adalah penjurubahasaan secara tertunda. Biasanya pembicara akan mengucapkan satu hingga dua kalimat, kemudian interpreter dapat menuliskan hasil terjemahan dikertas. Jika dirasa sudah sempurna, mereka harus segera menerjemahkan secara lisan. Sebaliknya, simultaneous interpreting merupakan penjurubahasaan yang akan langsung menerjemahkan secara lisan tanpa kertas ketika pembicara sudah berbicara sekitar tiga detik. Teknik ini dianggap cukup sulit dan dapat menyebabkan otak sangat kelelahan jika terlalu mencerna secara lama, maka diperlukan durasi 30 menit untuk teknik ini. Jika berada di forum besar, ada lebih dari satu Interpreter karena durasi yang panjang, maka memerlukan rotasi bersama interpreter lain.
Kedua jenis penjurubahasaan tersebut memiliki tantangan masing-masing. Dalam consecutive interpreting, mereka harus menguatkan memori pada setiap kata yang diucapkan dan memiliki analisis yang tinggi. Jika ada kata yang terlupakan, mereka harus bisa memahami konteks dan menerjemahkan dalam gaya bahasa yang efektif. Dalam simultaneous interpreting, konsentrasi harus tajam karena tidak semua kata yang ditangkap dapat langsung dipahami secara jelas--- teknik simultaneous dilakukan secara tepat dan sangat cepat. Semua orang bisa berlatih menjadi interpreter dengan meningkatkan kosakata secara terjadwal untuk mempelajari satu topik kosakata per hari, belajar menerjemahkan sesuai konteks, membiasakan diri untuk mendengarkan native speaker, berbicara di depan cermin setiap saat, dan mengatur waktu sebaik mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H