Mohon tunggu...
Vito Adhityahadi
Vito Adhityahadi Mohon Tunggu... -

wartawan lifestyle, bass player. gemar menulis feature, penyuka musik, rock n roll, funk, blues, dan reggae. \r\ni'm always in my soul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel 1874 Wujud ‘Reborn’ Tamara Geraldine

2 Juni 2014   20:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14016921711871076136

[caption id="attachment_327015" align="aligncenter" width="379" caption="Tamara Geraldine jelaskan alasan judul novel terbarunya. Ia berkostum ala 1920-an"][/caption]

Kompasiana- Selebriti kondang Tamara Geraldine berhasil membuktikan kualitasnya sebagai entertainer sepanjang 20 tahun. Ia memulai dari bermain film, presenter berita & olahraga, talk show dan beberapa lakon seni peran. Sepanjang waktu itu, menurutnya adalah bekal ia melanjutkan karirnya sebagai penulis novel.

Hal itu terbukti dari buku ketiganya berjudul 1874, dengan gaya penulisan yang santai namun mengungkap realita budaya metropolis masyarakat urban.

Terbitnya buku 1874 itu sekaligus merayakan ulang tahunnya yang ke-40. Ia mengatakan, ulang tahun nya yang ke-40 ini merupakan fase baru yang akan ia hadapi dan jalani. Sebelumnya ia juga menerbitkan novel pada 2003 dan 2007.

“Aku ingin menunjukan bahwa ‘Tamara Is Reborn’, di usia aku yang ke-40 in aku sudah banyak menelan asam, garam, pahit dan manis nya di entertain. Ini adalah bagaimana saya harus keluar sebagai Tamara yang tidak lagi seperti dulu,” ujarnya yang tampak cantik berkostum ala 1920-an itu (23/5/14) waktu lalu.

Menurut wanita berdarah batak itu, novel 1874 juga dedikasikan kepada teman-temannya yang selama ini sudah banyak memberikan inspirasi. Khususnya kepada rekannya yang ada di cover novel 1874.

Salah satu penggalan kisah dalam buku ini ialah kehidupan percintaan, perselingkuhan yang itu tidak hanya bisa dilakukan bahkan ditolelir untuk para kaum adam. Masyarakat urban, era modern kini dinilai semakin individu dalam mengunakan ego.

“Iya, ini memang mengungkap kenyataan bahwa "itu" bukan eksklusif milik lelaki. Kita tidak boleh menghakimi bahwa selingkuh itu hanya untuk lelaki.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun