Yang terhormat bapak bapak calon presidenku
Sudah terbesitkah tentang gejolak rinduku
Rindu pemimpin syahdu dan merdu
Bukan merdu suaranya tapi merdu cabinet dan antek-anteknya
Aku tak pernah meragukanmu
Begitupun negeri ini, pasti bangga kepadamu
Apalagi Tuhanmu, pasti merestuimu
Apapun itu, kau tetap yang paling ambigu
Kau masih calon sudah mengumbar janji
Janji yang belum tentu kau tetapi
Mungkin sekedar fiksi
Hilang ditelan mimpi
Sembari menunggu hari pemilihanmu
Aku berharap kepadamu
Bukan untuk menuntutmu
Tapi itulah kewajibanmu
Bawalah negeri ini untuk menjadi nomor Satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H