Alasannya cukup personal (entah kedepannya ada yang setuju), karena saya kurang suka dengan karakter yang sudah sempurna sejak kecil. Tsubasa sudah diperlihatkan bahwa ia sangat mencintai bola karena beranggapan bahwa "bola adalah teman". Jika kita flashback sejenak, sebuah bola yang ia miliki ketika masih balita telah menyelamatkannya dari sebuah kecelakaan. Tubuh mungkinnya yang memeluk sebuah bola menjadi sebuah tameng sehingga ia terlempar tanpa terbentur dengan kendaraan secara langsung. Kemudian beberapa scene berlalu dan beberapa tahun kemudian Tsubasa muncul dengan epic-nya di depan teman-teman barunya di Nankatsu. Walaupun juga sesempurna Tsubasa ia malah sering mengalami cidera bahkan sering memaksakan untuk bermain.
Ashito juga orang yang ramah ketika bertemu dengan teman-temannya saat SMP seperti Tsubasa, bahkan menjadi salah satu pengaruh besar terhadap persepakbolaan di SMPnya (diakui oleh pelatih). Sayangnya seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa, Ashito pernah melakukan kekerasan terhadap lawannya. Oleh sebab itu Ia memiliki emosi yang tidak stabil.
Hingga Episode 15, ketika tulisan ini ditulis. Sosok Ashito ini masih belum menyadari kekuatan dan alasan maupun apa yang dipikirkan oleh pelatih kepala yang telah memindahkan posisi dari penyerang menjadi bek sayap. Alasan ini malah menjadikan pandangan saya bahwa Ashito lebih baik ketimbang Tsubasa. Karena dari awal Ashito digambarkan menjadi sosok yang terbanding terbalik dengan Tsubasa dan masih perlu banyak ilmu yang harus ia pelajari entah itu dari nasihat pelatih, rekan setim, lawan ataupun sekedar menyimak pemain yang sedang bermain saat ia di luar lapangan.
Selain tokohnya, jalan cerita dan penggambaran karakter lain di Aoi Ashi juga sangat bagus dimana kebanyakan tokoh di dalamnya terasa "sangat berpengaruh" terhadap perkembangan Ashito sang Main Character.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H