Di dalam menjalankankan suatu organisasi terdapat berbagai macam fungsi manajemen, diantaranya fungsi pengawasan dan pengendalian.fungsi pengawasan memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan tentunya hasil yang diharapkan akan  kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Menurut George R. Tery (2006:395) pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan  menurut Sondang P. Siagian Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control).Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi. Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan akan memudahkan untuk melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi
Pengendalian adalah suatu proses pemantauan prestasi dan pengambilan tindakan untuk menjamin hasil yang diharapkan. Sedangkan Proses Pengendalian manajemen adalah pross dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang di maksud. Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Diperlukan suatu bentuk pengendalian dalam organisasi, agar organisasi dapat berjalan tetap dalam jalurnya. Hal ini dilakukan untuk menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Proses pengendalian mengukur kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan.
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
 Lingkungan internal (Internal environment) adalah faktor-faktor atau kondisi umum yang berada di dalam suatu organisasi. Lingkungan eksternal (external environment) adalah segala sesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer.
Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, NGO dan lainnya. Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial.
 Lingkungan secara umum harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan hukum. Perubahan – perubahan yang terjadi pada lingkungan sangat dinamis dan kadang – kadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Karenanya manajemen dituntut untuk bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan.
Satuan Lalu lintas Polres Tasikmalaya dipimpin oleh seorang Kasat Lalu lintas yang dibantu dalam pelaksanaan tugasnya oleh seorang Kaur Bin Opsnal dan Kaur Mintu. Di dalam struktur organisasi Kasat Lalu lintas membawahi 4 unit yang dipimpin oleh seorang Kanit yaitu Unit regident, Unit laka lantas, unit dikyasa dan unit turjawali. Setiap unit memiliki anggota unit sekitar 10-30 orang  yang terbagi dalam subnit-subnit yang dipimpin oleh Kasubnit. Seluruh unit bekerja secara simultan dan terorganisir dimana Kanit bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan tugas kepada Kasat Lalu lintas.  Pembahasan ini difokuskan pada permasalahan bagaimana mekanisme fungsi wasdal oleh saya selaku Kanit turjawali Lalu lintas dalam pelaksanaan tugas turjawali Satuan Lalu lintas Polres tasikmalaya
Apabila dikaitkan dengan tugas pokok Unit turjawali Lalu lintas Polres tasikmalaya yaitu sebagai pelaksana fungsi preventif dan penegakan khususnya bidang lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres tasikmalaya. Tentunya perlu pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan tugas tersebut. Dari tugas pokok tersebut dijabarkan dalam job description Unit turjawali Lalu lintas Polres tasikmalaya secara umum yaitu antara lain :
A.Melaksanakan Pengaturan Di Daerah Rawan Kecelakaan Dan Pelanggaran Serta Kemacetan Arus Lalu Lintas.