Mohon tunggu...
Adhitia AristaAryadipta
Adhitia AristaAryadipta Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Study Tour Berdarah

17 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 17 Juni 2024   09:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

kecelakaan terjadi di Jalan Lintas Timur, Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Sumsel, Jumat (24/5) sekitar pukul 20.25 WIB. Bus dengan nopol BE-7431-BU yang membawa rombongan study tour SDN dari Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur, ini mengalami kecelakaan setelah menabrak truk yang sedang berhenti.

Kecelakaan bus yang terjadi saat hendak melakukan study tour merupakan tragedi yang menyedihkan dan memilukan. Kejadian semacam ini menyoroti beberapa aspek penting yang perlu kita perhatikan lebih serius, baik dari sisi keselamatan, tanggung jawab, maupun dampak psikologis yang ditimbulkan.

Banyak spekulasi di media sosial bahwa para guru atau pihak sekolah menginginkan keuntungan dan menumpang travel gratis dengan cara memangkas uang yang seharusnya bisa mendapatkan Bus yang baik tetapi mendapatkan Bus yang tak layak pakai hanya demi keuntungan sendiri.

Sebenarnya ini bukan kesalahan pada kegiatan Study Tour melainkan disebabkan oleh kurangnya pengecekan terhadap supir dan juga bus yang digunakan. Berdasarkan analisis literatur dan data kecelakaan, beberapa faktor utama penyebab kecelakaan maut bus study tour di Indonesia adalah:

Faktor manusia: Kesalahan manusia seperti kelalaian pengemudi, kelelahan, dan pelanggaran lalu lintas menjadi penyebab utama kecelakaan. Hal ini dapat dipicu oleh kurangnya pelatihan pengemudi, jam kerja yang panjang, dan minimnya pengawasan selama perjalanan.

Kondisi kendaraan: Kendaraan yang tidak layak jalan, seperti rem blong, ban usang, dan kelebihan muatan, juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Kurangnya perawatan dan pemeriksaan kendaraan yang menyeluruh sebelum digunakan untuk study tour dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Banyak bis bis yang sudah tidak lolos uji KIR tetapi masih digunakan karena banyaknya oknum oknum nakal yang meloloskan. 

Seperti yang dikatakan oleh bapak Sandiaga Uno sebagai menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di laman twitternya "Ini bukan study tour-nya tapi fasilitas transportasi dan kepastian SDM yang mengemudikan harus memiliki kesigapan dan dalam kondisi prima".

Untuk mencegah terulang kembali para PO bus harus menjalankan sistem manajemen keselamatan kepada pengemudi dengan cara memeriksa kesehatan, pembatasan jam kerja. memberikan pelatihan berkala kepada pengemudi, pelatihan teknik mengemudi yang baik tidak ugal ugalan. Dan juga melakukan pengecekan kendaraan secara menyeluruh dengan cara memastikan kendaraan dipastikan layak untuk jalan, pengecekan rem, ban, sistem kelistrikan dan melakukan servis rutin terhadap Bus.

Kecelakaan bus study tour yang terjadi di Jalan Lintas Timur, Desa Buluh Cawang, OKI pada 24 Mei 2024 merupakan tragedi yang memilukan. Kejadian ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: Faktor manusia: Kesalahan manusia seperti kelalaian pengemudi, kelelahan, dan pelanggaran lalu lintas. Kondisi kendaraan: Kendaraan yang tidak layak jalan, seperti rem blong, ban usang, dan kelebihan muatan.

Untuk mencegah terulangnya kembali, perlu dilakukan beberapa langkah, seperti:

Meningkatkan sistem manajemen keselamatan pengemudi bus: Melakukan pemeriksaan kesehatan, pembatasan jam kerja, pelatihan berkala, dan pelatihan teknik mengemudi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun