Medan, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, masih dihadapkan pada permasalahan sampah yang hingga kini belum teratasi dengan baik. Seperti banyak kota besar lainnya, Medan terus berusaha mengatasi masalah sampah yang semakin hari semakin menumpuk.
Salah satu contoh penumpukan sampah tersebut dapat ditemukan di jalan Datuk Kabu Pasar III Tembung, di mana parit yang seharusnya berfungsi sebagai saluran drainase kini dipenuhi oleh sampah. Masalah ini bukan hanya mengganggu keindahan kota, tetapi juga membawa dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan warga.
Sampah yang menutupi parit bukan hanya sekedar masalah kebersihan, tetapi juga merupakan ancaman serius bagi lingkungan. Sampah plastik, organik, dan anorganik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air dan tanah.
Parit yang tersumbat oleh sampah juga menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga sering meluap dan mengakibatkan banjir. Banjir ini mengganggu aktivitas sehari-hari warga, merusak jalan, rumah, dan infrastruktur lainnya.
Tumpukan sampah di parit juga membawa risiko kesehatan yang serius bagi warga sekitar. Sampah yang membusuk menjadi sarang bagi berbagai penyakit. Selain itu, bau tidak sedap dari sampah yang membusuk dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Pencemaran air dan tanah akibat sampah tadi juga mengancam keberlangsungan ekosistem. Hewan-hewan yang bergantung pada lingkungan yang tercemar dapat mati akibat keracunan.
Masalah sampah yang menumpuk di parit jalan Datuk Kabu Pasar III Tembung merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan warga sekitar. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.
Langkah-langkah yang mungkin dapat diambil yaitu meningkatkan pengelolaan sampah, mengedukasi warga sekitar agar tidak membuang sampah sembarangan, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi yang membuang sampah sembarangan.
Dengan upaya tersebut, diharapkan masalah sampah ini bisa diatasi, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H