Perawat sebagai profesi yang mandiri berarti memiliki batang tubuh pengetahuannya sendiri dengan implementasi berbasis profesionalisme. Dalam menjalani praktiknya, seorang perawat bisa menyelenggarakan praktik sendiri, menciptakan inovasi baru terhadap revolusi industri, serta melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit. Tidak banyak orang mengetahui bahwa seorang perawat dapat membuka suatu peluang usaha dalam membuka praktik mandiri ataupun merancang suatu inovasi sebagai solusi atas permasalahan yang ada di sekitar masyarakat. Dengan begitu, istilah nursepreneurship perlu dikenalkan kepada khalayak untuk dapat mengoptimalisasi informasi sehingga pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan, dapat dilaksanakan secara efektif dan semua orang dapat mengakses fasilitas tersebut dengan merata. Nursepreneurship merupakan gabungan kata dari nurse yang berarti perawat dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Dapat kita simpulkan bahwa nursepreneurship ialah perawat yang akan membangun bisnisnya sendiri, seperti memberikan asuhan keperawatan di rumah, memperjualbelikan alat-alat medis, menjadi pelatih bagi komunitas tertentu, dan jasa konsultasi yang berhubungan dengan kesehatan (Fultin et al., 2014; Nwodoh et al., 2021).
Istilah nursepreneurship mungkin masih terbilang asing bagi masyarakat Indonesia, tetapi tidak dengan masyarakat di luar negeri. Keberadaan dari profesi perawat saja sudah diakui sebagai profesi paling dipercaya di negara luar sehingga tidak perlu diragukan lagi atas kesejahteraan yang didapatkannya. Perawat yang dapat memberikan perawatan mandiri merupakan perawat profesional yang memiliki izin serta memiliki keahlian dan keberanian dalam mengambil suatu risiko agar bisa melakukan pelayanan keperawatan profesional yang holistik. Manfaat yang diberikan ketika seseorang memutuskan menjadi nursepreneur adalah dapat meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan kesejahteraan diri, serta membantu orang dengan menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang lain (Colichi, Lima, Bonini, & Lima, 2019). Hal ini sesuai juga dengan peran perawat dalam praktik keperawatan.
Perawat memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan, yaitu sebagai edukator, konselor, advokator, komunikator, pemberi perawatan, pemimpin, manajer, dan peneliti (Berman, Snyder, & Frandsen, 2021). Dari penjelasan tersebut, dapat kita bersama ketahui bahwa perawat tidak hanya sebatas merawat pasien yang sakit saja. Tantangan di masa mendatang mengharuskan perawat untuk bisa berpikir kreatif dan berani dalam mengeksekusikan idenya karena revolusi industri 5.0 akan terus mengalami perkembangan ke depannya. Pemanfaatan teknologi informasi akan berubah menjadi digital society. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi pada Society 5.0 lebih mengedepankan kepada robot, artificial intelligence, IoT, dan ruang virtual yang memberikan kita kesempatan untuk mengeksplorasi virtuality menjadi solusi bagi masalah sosial (Skobelev & Borovik, 2017).
Pelayanan yang diberikan oleh perawat ini melihat berbagai aspek kehidupan dan dilakukan kepada orang yang sakit maupun yang tidak sakit. Pada klien yang tidak sakit, perawat dapat berperan sebagai edukator dalam pemberian promosi kesehatan. Dengan begitu, perawat yang memilih menjadi seorang nursepreneur, mereka juga dapat dikatan sudah menjadi perawat walaupun tugasnya berbeda dengan yang merawat di rumah sakit. Jenis-jenis usaha yang bisa dilakukan oleh perawat sesuai dengan peran-peran tersebut, di antaranya membuka praktik mandiri, melakukan pelayanan di luar pelayanan keperawatan, menciptakan inovasi berbasis virtual space, dan mempromosikan kesehatan lewat produk-produk inovasi yang dimiliki.
Di luar negeri, sudah banyak perawat yang memilih untuk melakukan praktik keperawatan di luar rumah sakit. Bisnis-bisnis yang dilakukan sangat inovatif dan juga bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan yang holistik meninjau dari aspek biologi, psikologi, dan spiritual. Contohnya, Jamie L Rhoades memulai bisnisnya di perawatan vaskuler di rumah serta pembukaan pelatihan bagi perawat yang ingin meningkatkan kemampuannya di bidang tersebut, bernama Vascular Access Plus. Rhoades mengatakan bahwa bisnisnya ini dimulai sebagai pelayanan Insersi Primer di tahun 2009. Seiring berjalannya waktu, Rhoades dapat membuktikan ide-idenya lewat perkembangan Vascular Access Plus yang memiliki lebih banyak pelayanan daripada awalnya. Perjalanannya pun panjang sampai akhirnya ia ada di titik ini. Ia memiliki jiwa yang tekun dengan ditunjukkan oleh kemampuannya untuk mengambil keputusan sulit dengan meninggalkan pekerjaan, tetapi dapat melewati jatuh-bangun dalam menciptakan akses pelayanan vaskuler bagi semua orang.
Di Indonesia, perawat juga sudah mulai mengembangkan sayapnya untuk melakukan praktik mandiri dengan ide-ide yang juga cemerlang. Rumat adalah salah satunya. Gagasan Rumat ini diawali oleh Dadang Suharto dengan ide perawatan luka diabetes untuk menghindari amputasi. Selain menyediakan perawatan luka diabetes, Rumat juga menjadi platform bagi perawat untuk meningkatkan kemampuan merawat luka lewat pelatihan-pelatihan yang ada. Pelayanan home care yang sudah berdiri dari 2010 ini terus mengembangkan diri dengan telah membuka cabang sebanyak 112 cabang dan mengedepankan prinsip balutan luka lembab untuk mempertahankan kondisi luka baik dan tidak merepotkan penderita karena tidak perlu diganti setiap hari. Dari ide ini, Rumat telah membantu banyak sekali penderita luka diabetes untuk sembuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien kembali.
Profesionalisme dalam keperawatan merupakan hal yang sudah melekat pada diri perawat sebagai suatu profesi yang independen. Perawat dalam praktiknya melakukan caring dengan selalu memperhatikan rasionalitas dari apa yang dilakukannya. Implementasi asuhan keperawatan pun tidak terbatas hanya merawat orang yang sedang sakit dan berada di rumah sakit. Pelayanan keperawatan lebih jauh dari itu. Perawat juga dapat mengeksplorasi kemampuan diri lewat ide-idenya yang out of the box untuk bisa dituangkan ke dalam suatu rencana bisnis yang mungkin menjadi solusi atas permasalahan di masyarakat, baik itu berkaitan dengan kesehatan maupun tidak.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2021). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice (11th ed.). London: Pearson Education.
Colichi, R., Lima, S., Bonini, A., & Lima, S. (2019). Entrepreneurship and Nursing: integrative review. Revista Brasilleira de Enfermagem REBEn, 321-330. doi:http://dx.doi.org/10.1590/0034-7167-2018-0498
Nwodoh, C., Okafor, C., & Nneka, U. (2021). Unmasking nurses' entrepreneurial potentials: Swot. International Journal of Nursing and Midwifery, 11-18. doi:10.5897/IJNM2019.0410