Mohon tunggu...
Adhisty Dinda
Adhisty Dinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Haiii saya Adhisty Dinda mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, Program Studi Agroteknologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan

15 Oktober 2023   13:35 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian yang ada di dusun srumbung gunung yang merupakan daerah dataran tinggi dengan tanah yang cocok untuk menanam padi dan sayur. padi yang ditanam 1 tahun 2 kali tergantung dengan musim. pada musim kemarau tanaman padi lebih membutuhkan banyak air sedangkan air pada musim kemarau tidak banyak seperti musim penghujan, sehingga para petani membuat selokan untuk mengairi sawah yang jauh dari mata air. sedangkan pada musim penghujan sawah-sawah lebih banyak air yang mengalir sehingga petani tidak susah mencari air. pada waktu siap panen padi, ada salah satu ritual adat istiadat yang masih dilakukan oleh masyarakat jawa yaitu wiwitan atau ndeseli. ritual itu dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada dewi padi yang mereka percaya untuk menumbuhkan padi sebelum waktunya panen. tradisi ini juga dilakukan secara turun temurun oleh warga di dusun srumbung gunung.pada acara panen raya juga disiapkan persyaratan atau ubarampe untuk ndeseli dan di setiap wilayah memiliki ciri khas sendiri.

Sedangkan panen sayur itu sendiri adalah salah satu cara petani untuk memenuhi kebutuhan petani sehari- hari dengan cara dijual ke pasar atau ke pedagang sayur. para pedagang sayur biasanya membeli sayur dengan harga yang lebih murah daripada di jual ke pasar. tetapi jika harga nya anjlok petani pun khawatir karena menjual sayur itu adalah salah satu cara sangat dibutuhkan banyak petani untuk menambah penghasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun