Mohon tunggu...
Cinta Adhisty
Cinta Adhisty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Olah Gemulai Bunga Ilalang

18 April 2016   15:02 Diperbarui: 18 April 2016   20:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Olah gemulai ilalang mutiaragaluh.wordpress.com"][/caption]

Jangkrik melompat sebuah genangan air

Gesit, tetap waspada

Perjalanan sehari ini hampir usai

Tetes-tetes sisa hujan kilaunya bergoyang

Bersama tarian angin senja

Padang ilalang bagai bertabur permata

 

Pandanganku terhenti

Hati merambah melangkah sendiri

Bumi berputar dan masih berputar

Lentik jemari membelai kenangan

Seakan menghentikan laju waktu sesaat

Adakah air mata mampu melukis rasa duka

Mengapa getar hati saat itu

Bukankah seperti yang kumiliki saat ini

Sedangkan matahari tetap datang

Dari masa lalu dan menyaksikan

 

Bunga tunjung mematut diri

Ingin tampil cantik

Dan merebut hati sang bulan

Di depanku semburat jingga merona

Menghidupkan wajahmu

Tataplah aku

Aku bukan pengecut

Tapi anggun nafasmu

Menahan langkahku untuk beringas

Kelopak mata membasah

Menguras darah di kepalaku

Sayang...hanya aku di sini

Kembalikan saat itu padaku

Kan kupeluk dirimu dalam lembut

Dan sesungguhnya cintaku

 

Emerald 12 1999

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun