Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Aku Diam Tak Bersuara

2 Agustus 2023   04:46 Diperbarui: 2 Agustus 2023   05:06 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6aRPnbx

Aku diam, tak bersuara, seperti angin yang lembut berhembus
Menyapa tanpa kata, memeluk dunia dalam kebisuan
Namun di balik senyap, ada dunia yang berbisik
Penuh makna, dalam keheningan yang mendalam.

Dalam kebisuan, aku merenung dan meresapi
Mengenali diri dan jiwa yang membara
Kukenang kenangan, kuimpikan impian
Aku diam, tak bersuara, tapi hatiku berbicara.

Bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan tersirat
Dalam kesenyapan, tercipta kedalaman makna
Ku rangkai kata, dalam relung hati
Aku diam, tak bersuara, namun puisi menjelma.

Diam bukanlah kebingungan, tetapi keheningan hati
Menyaring keriuhan dunia, mencari kedamaian
Dalam kata tanpa suara, kusampaikan isi
Aku diam, tak bersuara, tapi puisi tetap bernyanyi.

Di bawah langit biru atau gemerlap bintang
Aku diam, tak bersuara, merenungkan arti kehidupan
Ku dekap mimpi, kuusir ketakutan
Dalam diam, ku hadir, sebagai diri yang sejati.

Kata-kata tak mampu menggambarkan segalanya
Terkadang diam lebih indah untuk berbicara
Karena dalam ketenangan, jiwa merenung
Aku diam, tak bersuara, tapi hidupku berarti.

Jangan salah paham, dengan kata yang hampa
Ku tulis makna, dalam jeda-jeda keheningan
Di balik senyap, ada kisah yang tersirat
Aku diam, tak bersuara, tapi hatiku menyatakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun