Aku diam, tak bersuara, seperti angin yang lembut berhembus
Menyapa tanpa kata, memeluk dunia dalam kebisuan
Namun di balik senyap, ada dunia yang berbisik
Penuh makna, dalam keheningan yang mendalam.
Dalam kebisuan, aku merenung dan meresapi
Mengenali diri dan jiwa yang membara
Kukenang kenangan, kuimpikan impian
Aku diam, tak bersuara, tapi hatiku berbicara.
Bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan tersirat
Dalam kesenyapan, tercipta kedalaman makna
Ku rangkai kata, dalam relung hati
Aku diam, tak bersuara, namun puisi menjelma.
Diam bukanlah kebingungan, tetapi keheningan hati
Menyaring keriuhan dunia, mencari kedamaian
Dalam kata tanpa suara, kusampaikan isi
Aku diam, tak bersuara, tapi puisi tetap bernyanyi.
Di bawah langit biru atau gemerlap bintang
Aku diam, tak bersuara, merenungkan arti kehidupan
Ku dekap mimpi, kuusir ketakutan
Dalam diam, ku hadir, sebagai diri yang sejati.
Kata-kata tak mampu menggambarkan segalanya
Terkadang diam lebih indah untuk berbicara
Karena dalam ketenangan, jiwa merenung
Aku diam, tak bersuara, tapi hidupku berarti.
Jangan salah paham, dengan kata yang hampa
Ku tulis makna, dalam jeda-jeda keheningan
Di balik senyap, ada kisah yang tersirat
Aku diam, tak bersuara, tapi hatiku menyatakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H